TEMPO.CO, Semarang - Presiden Joko Widodo hari ini dijadwalkan meresmikan program pembangunan satu juta rumah di kawasan industri Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. "Acaranya pukul 13.00 siang nanti," kata Kepala Divisi Komunikasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Abdul Cholik di Semarang, Rabu, 29 April 2015.
Menurut Abdul, kegiatan ini sengaja dilakukan hampir bersamaan dengan peringatan Hari Buruh Sedunia 1 Mei 2015. "Untuk menunjukkan keberpihakan," ujarnya.
Tak hanya di Jawa Tengah, kegiatan ini juga akan dilaksanakan serentak di delapan provinsi oleh gubernur dengan didampingi perwakilan bupati/wali kota yang wilayahnya terpilih sebagai lokasi pembangunan perumahan. Peletakan batu pertama secara serempak dilaksanakan di Nias Utara, Banyuasin, Jakarta Barat, Tangerang, Cirebon, Semarang, Malang, Kotawaringin Timur, dan Bantaeng. “Rumah itu buat pegawai negeri sipil, masyarakat umum, buruh, dan nelayan,” tutur Abdul.
Untuk melaksanakan program pembangunan satu juta rumah, pemerintah telah mengalokasikan anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015 senilai Rp 13 triliun. "Targetnya adalah segmen masyarakat paling bawah hingga menengah-atas," ucap Abdul.
Dalam peluncuran program ini, tercatat ada 103.135 unit rumah yang akan dibangun pada tahap pertama. Rinciannya, sebanyak 94.426 unit merupakan rumah tapak, 6.421 unit rumah susun sederhana milik, dan 288 unit rumah susun sewa. Rumah tersebut merupakan bagian dari 331.693 rumah yang akan dibangun pada tahap pertama.
Secara keseluruhan, dari satu juta rumah, sebanyak 603.516 atau 60 persen di antaranya diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Harga jual rumah untuk kelas ini dipatok maksimal Rp 88 juta per unit. Sisanya, sebanyak 396.484 unit rumah atau 40 persen diperuntukkan bagi kalangan menegah-atas. Mekanisme pembangunan serta harga rumah ini diserahkan ke pihak swasta.
PINGIT ARIA