Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Mary Jane Dijebak untuk Berlibur ke Indonesia

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Mary Jane Fiesta Veloso (tengah) di Pengadilan Negeri Sleman, Yogyakarta, pada 3 Maret 2015. REUTERS/Ignatius Eswe
Mary Jane Fiesta Veloso (tengah) di Pengadilan Negeri Sleman, Yogyakarta, pada 3 Maret 2015. REUTERS/Ignatius Eswe
Iklan

TEMPO.CO, Manila - Dua orang yang diduga menjebak Mary Jane Fiesta Veloso membawa heroin ke Indonesia menyerahkan diri ke kantor Kepolisian Daerah Nueva Ecija (NEPPO) di Cabanatuan City, Filipina, kemarin pukul 10.30 waktu setempat. Menurut juru bicara NEPPO Kepala Inspektur Avelina de Guzman, keduanya menyerahkan diri secara sukarela.

Mereka adalah Maria Kristina P. Sergio alias Mary Christine Gulles Pasadilla dan pasangannya, Julius Lacanilao. Polisi dan Biro Investigasi Nasional Filipina sedang mengejar seorang teman keduanya, yang diidentifikasi sebagai pria Afrika bernama Ike.

Kristina Sergio dan Julius Lacanilao menyerahkan diri ke polisi setelah Biro Investigasi Nasional mengajukan permintaan penyelidikan terhadap tiga orang tersebut ke Departemen Kehakiman Filipina pada Senin lalu. Tuduhannya adalah pelanggaran pasal perdagangan manusia, perekrutan ilegal, dan penipuan.

Polisi mendapatkan tiga nama itu dari keterangan tertulis Mary Jane. Mereka disebut sebagai sumber heroin yang membuat Mary Jane dihukum mati. Pernyataan Mary Jane juga dikuatkan oleh keterangan Drug Enforcement Agency (DEA) Filipina.

Dalam keterangan tertulisnya, Mary Jane mengaku bertemu Julius Lacanilao dan Kristina Sergio di Malaysia pada 2010. Keduanya menawarkan pekerjaan asisten rumah tangga. Kristina Sergio meminta Mary Jane, yang hanya lulus Sekolah Menengah Pertama, ke Indonesia untuk berlibur selama sepekan. Dalam liburan itulah seorang teman Sergio, yang berperawakan tinggi dan hitam, menitipkan sebuah koper.

Tujuan Mary Jane adalah Yogyakarta. Sebelum naik pesawat di Kuala Lumpur, Mary Jane memeriksa tas tersebut yang agak berat meski kosong. Menurut Kristina Sergio, koper terasa berat karena baru dibeli. Pada 25 April 2010 itu, Mary Jane tiba di Bandar Udara Adi Sutjipto. Petugas yang memeriksa bawaannya menemukan bungkusan aluminum foil berisi 2,6 kilogram heroin. Pengadilan Sleman lalu memvonisnya dengan hukuman mati.

Kepada polisi Filipina, Julius Lacanilao dan Kristina Sergio beralasan mereka menyerahkan diri karena menerima ancaman pembunuhan. “Mereka secara sukarela muncul ke kantor ini untuk mendapat perlindungan keamanan,” kata Avelina de Guzman.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kristina Sergio, menurut de Guzman, waswas hidupnya terancam karena sudah disebut sebagai perekrut Mary Jane yang membawa heroin ke Indonesia. Ia khawatir keluarga dan pendukung Mary Jane memburunya jika pemerintah Indonesia jadi mengeksekusi perempuan 30 tahun itu.

Departemen Kehakiman Filipina telah memanggil Lacanilao, Sergio, dan Ike untuk hadir di depan asisten jaksa Susan Alarcon pada 8 Mei untuk pemeriksaan pendahuluan kasus ini. Menteri Kehakiman Leila de Lima menugaskan Alarcon, anggota Satuan Tugas Anti-Perdagangan Manusia, untuk menangani kasus ketiga orang itu.

Biro Investigasi Nasional diberi tugas mencari Ike. “Mereka akan berkoordinasi dengan otoritas Malaysia,” kata De Lima. Informasi pertama yang ingin didapatkan Biro adalah kewarganegaraan Ike agar bisa meminta otoritas di negaranya mendatangkan dia ke Filipina untuk mengkonfirmasi keterangan Mary Jane.

RAPPLER | INQUIRER.NET | ABDUL MANAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


AS Prihatin atas Rekaman Eksekusi Israel di RS Al Shifa, Tapi Kecam Hamas

14 hari lalu

Warga Palestina memeriksa kerusakan di Rumah Sakit Al Shifa setelah pasukan Israel mundur dari Rumah Sakit dan daerah sekitarnya setelah operasi dua minggu, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza, 1 April 2024. REUTERS/Dawoud Abu Alkas
AS Prihatin atas Rekaman Eksekusi Israel di RS Al Shifa, Tapi Kecam Hamas

Pasukan Israel pada Senin mundur dari kompleks rumah sakit terbesar Al Shifa di Gaza itu setelah pengepungan selama dua pekan terakhir.


30 Warga Palestina yang Ditahan Israel Ditemukan Tewas Diborgol di Sekolah Gaza

1 Februari 2024

Orang-orang menguburkan warga Palestina, termasuk mereka yang tewas dalam serangan dan tembakan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. REUTERS/Mohammed Salem
30 Warga Palestina yang Ditahan Israel Ditemukan Tewas Diborgol di Sekolah Gaza

Israel menolak memberikan informasi tentang nasib warga Palestina yang ditahan di Gaza, kata LSM lokal


Iran Eksekusi Mati Demonstran Mahsa Amini, Dituduh Tabrak Polisi Hingga Tewas

23 Januari 2024

Mohammad Ghobadlou, 23. FOTO/Islamic Republic News Agency
Iran Eksekusi Mati Demonstran Mahsa Amini, Dituduh Tabrak Polisi Hingga Tewas

Iran mengeksekusi mati Mohammad Ghobadlou, 23 tahun, seorang demonstran protes Mahsa Amini atas tuduhan pembunuhan polisi


19 Warga Sipil Laki-laki di Gaza Dieksekusi Mati Tentara Israel

21 Januari 2024

Seorang pemuda Palestina menghidupkan sejumlah lilin di atas peti mati saat menggelar aksi belasungkawa untuk 4 warga Palestina yang tewas oleh pasukan Israel di Kota Gaza, 25 Desember 2015. 4 warga Palestna tersebut tewas usai ditembaki oleh tentara Israel. REUTERS
19 Warga Sipil Laki-laki di Gaza Dieksekusi Mati Tentara Israel

Keterangan saksi mata mengungkap setidaknya 19 laki-laki dalam sebuah gedung rumah susun dieksekusi mati tentara Israel.


PBB Desak Israel Selidiki Tuduhan Tentaranya Eksekusi Mati 11 Pria Palestina Tak Bersenjata di Gaza

21 Desember 2023

Tentara Israel. antaranews.com
PBB Desak Israel Selidiki Tuduhan Tentaranya Eksekusi Mati 11 Pria Palestina Tak Bersenjata di Gaza

Komisaris Tinggi PBB untuk HAM menyebut eksekusi mati belasan pria Palestina itu 'menimbulkan kekhawatiran dilakukannya kejahatan perang' di Gaza


Iran Klaim Telah Mengeksekusi Agen Mossad

18 Desember 2023

Kartu pengenal agen Mossad [VK.COM/MOSSADOFFICIAL via Sputnik]
Iran Klaim Telah Mengeksekusi Agen Mossad

Kantor berita resmi IRNA melaporkan bahwa seorang agen dinas intelijen Mossad Israel dieksekusi di provinsi Sistan-Baluchestan di tenggara Iran.


10 Tahun Lalu Kim Jong Un Eksekusi Mati Paman Sendiri Jang Song-thaek dengan Cara Sadis

12 Desember 2023

Sebelumnya, semua jabatan Jang Song Thaek telah dilucuti. Pria berusia 67 tahun ini secara luas dilihat sebagai seorang penganjur reformasi ekonomi. AP/Kyodo News
10 Tahun Lalu Kim Jong Un Eksekusi Mati Paman Sendiri Jang Song-thaek dengan Cara Sadis

Paman Kim Jong Un, Jang Song Thaek dieksekusi mati sepuluh tahun lalu dengan cara sadis. Bagaimana cerita eksekusi itu?


Kyiv Tuduh Pasukan Rusia Eksekusi Tentara Ukraina yang Sudah Menyerah

3 Desember 2023

Anggota unit Khusus Omega Garda Nasional Ukraina menembakkan mortir ke arah pasukan Rusia di garis depan kota Avdiivka, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di wilayah Donetsk, Ukraina, 8 November 2023. Radio Free Europe/Radio Liberty/Serhii Nuzhnenko via REUTERS
Kyiv Tuduh Pasukan Rusia Eksekusi Tentara Ukraina yang Sudah Menyerah

Kyiv menuduh Rusia melakukan kejahatan perang setelah video yang beredar menunjukkan dua tentara Ukraina ditembak saat sudah menyerah.


Pasca G30S, Ini Operasi Kalong Penangkapan Tokoh PKI DN Aidit, Brigjen Soepardjo hingga Letkol Untung

10 Oktober 2023

Penangkapan DN Aidit. wikipedia.org
Pasca G30S, Ini Operasi Kalong Penangkapan Tokoh PKI DN Aidit, Brigjen Soepardjo hingga Letkol Untung

Usai G30S yang gagal total, kemudian peristiwa tokoh PKI DN Aidit, Brigjen Soepardjo hingga Letkol Untung.


Arab Saudi Eksekusi Mati Dua Tentara, Dituduh Berkhianat kepada Negara

14 September 2023

Ilustrasi eksekusi mati
Arab Saudi Eksekusi Mati Dua Tentara, Dituduh Berkhianat kepada Negara

Kementerian Pertahanan Arab Saudi mengeksekusi dua tentara yang didakwa berkhianat