Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Surat dari Kathmandu kepada Tempo (3): Turis Jangan Khawatir

image-gnews
Sejumlah bangunan di Bhaktapur, dekat Kathmandu, rusak akibat gempa 7,8 SR melanda Nepal, 26 April 2015. Gempa kuat menggucang Nepal pada Sabtu siang lalu. AP/Niranjan Shrestha
Sejumlah bangunan di Bhaktapur, dekat Kathmandu, rusak akibat gempa 7,8 SR melanda Nepal, 26 April 2015. Gempa kuat menggucang Nepal pada Sabtu siang lalu. AP/Niranjan Shrestha
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bencana gempa berkekuatan 7,9 Skala Richter yang menerjang Nepal pada Sabtu, 25 April 2015 pukul 11.56 seperti mimpi buruk. Semua orang kaget, panik, dan ketakutan menyaksikan keganasan gempa di siang bolong. Megharaj Adhikari meneteskan air mata menyaksikan negerinya luluh lantak hanya dalam rentang waktu beberapa jam saja.

Tempo yang menghubungi Megharaj via Facebook menerima penjelasan tentang apa yang terjadi di negaranya pada Sabtu malam itu. Megharaj mengirimkan surat berjudul "Gempa Mematikan di Kathmandu dan Konfigurasinya" ke Tempo. Dalam surat itu, dia menuturkan pengalamannya menghadapi bencana dahsyat yang merenggut ribuan orang itu. Berikut ini bagian ketiga surat Megharaj, pengajar di Universitas Thribhuvan, Kathmandu, Nepal, itu.

Gempa mematikan telah meluluhlantakkan sejarah rakyat Nepal berabad-abad lamanya. Dari tujuh situs warisan itu, empat rusak parah. Tiga di antaranya adalah Lapangan Durbar yang dibangun di masa periode Malla sebelum Negara Nepal yang modern dibentuk. Bangunan lain yang bersebelahan dengan bangunan di masa Malla juga berubah menjadi gundukan tanah.  Bashantapur, Bhaktapur and Patan Durbar Square--tempat terfavorit bagi para turis saat berkunjung ke Nepal--ambruk.

Situs-situs ini berada di pusat kota di Lembah Kathmandu di masa periode Malla pada abad ke-18. Situs warisan lain adalah Swyambhunath, kuil Budha yang didirikan pada abad 5, juga hancur. Kerusakan bangunan kuil di kota yang paling terawat di Nepal, Bhaktapur, mencapai 80 persen. Muncul keraguan dari beberapa anggota masyarakat tentang tidak ada alasan jika bangunan ini dapat direstorasi sesuai aristektur bangunan.

Meski kerugian tak dapat dihitung, keahlian dan tenaga kerja untuk membangun kembali gedung-gedung itu masih ada di sini. Kebanyakan mereka orang-orang muda, laki-laki dan perempuan, karena itu sebuah tradisi, tak diragukan, akan berlangsung lama. Dengan demikian, turis akan merasa memiliki Nepal yang sama segera. Sebagian besar turis memilih Nepal sebagai tujuan wisata. Sekarang mereka tidak perlu khawatir. Negara ini aman bagi wisatawan untuk 100 tahun ke depan sejak sejarah menyebutkan kecenderungan gempa datang dalam rentang waktu hampir 90-100 tahun. Ini sebuah kesaksian. Gempa mematikan terjadi di Nepal pada 1934.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di halaman Facebook dan Twiter penuh informasi seperti nomor telepon, bantuan materi, dan foto para korban. Beberapa orang bahkan memuat rumor tak perlu mengenai gempa lebih dashyat akan kembali terjadi. Banyak relawan kemanusian dari anak-anak muda, pria, dan wanita telah memuat nomor telepon mereka untuk meminta bantuan donasi darah dan bahkan mereka membentuk kelompok-kelompok di lokasi yang terkena dampak. Namun para relawan mengeluhkan masalah kehadiran sejumlah pengunjung tak jelas dan pencuri yang berkeliaran.

Banyak warga Nepal yang tinggal di luar negeri kecewa karena tidak ada di negaranya saat krisis terjadi. Ruang virtual seperti Facebook dan Twitter bekerja layaknya ruang sosial dan berkontribusi membantu korban serta menciptakan kesadaran di antara masyarakat. Situs sosial bekerja seperti “komunitas imajinasi” yang berfungsi serupa dengan masyarakat sesungguhnya. Komunitas ini  bekerja sebagai forum diskusi isu-isu yang berhubungan dengan gempa yang mematikan ini.

MARIA RITA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gempa di Laut M4,7 Guncang Gunungkidul Yogyakarta, Tidak Berpotensi Tsunami

3 jam lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa di Laut M4,7 Guncang Gunungkidul Yogyakarta, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng.


BNPB Sebut 17.564 Orang Terdampak Gempa Bawean Gresik

4 hari lalu

Warga berada di samping rumah yang mengalami kerusakan akibat gempa di Dusun Prapat Tunggal, Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur, Minggu, 24 Maret 2024. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik mencatat sebanyak 4.085 rumah, 138 rumah ibadah, 68 sekolah, dan 12 perkantoran di Kecamatan Sangkapura dan Tambak mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Rizal Hanafi
BNPB Sebut 17.564 Orang Terdampak Gempa Bawean Gresik

BNPB mencatat, sebagian besar warga mengungsi bukan karena rumah mereka rusak akibat gempa, tetapi karena faktor trauma.


Info Terkini Gempa M5,8 di Laut Sawu NTT, Dirasakan Terkuat di Ende pada Skala IV MMI

4 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi
Info Terkini Gempa M5,8 di Laut Sawu NTT, Dirasakan Terkuat di Ende pada Skala IV MMI

Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif dasar laut.


Gempa M6,5 di Laut Jawa Jarang Terjadi, BMKG Dorong Pakar Kebumian Lakukan Kajian

4 hari lalu

Warga mengungsi di halaman rumahnya pascagempa di Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur, Sabtu, 23 Maret 2024. Sebagian warga korban gempa bumi memilih mengungsi di halaman rumah mereka untuk mengantisipasi terjadinya gempa susulan. ANTARA FOTO/Rizal Hanafi
Gempa M6,5 di Laut Jawa Jarang Terjadi, BMKG Dorong Pakar Kebumian Lakukan Kajian

Kajian ditujukan untuk menyiapkan langkah mitigasi apabila terjadi kemungkinan terburuk seperti gempa bumi yang bisa saja disusul gelombang tsunami.


Gempa Magnitudo 6,8 Guncang Papua Nugini, Terasa di Jayapura dengan Skala III MMI

4 hari lalu

Gempa tektonik magnitudo 6,8 mengguncang wilayah Papua Nugini pada hari Minggu 24 Maret 2024 pukul 03.22.07 WIB. (BMKG)
Gempa Magnitudo 6,8 Guncang Papua Nugini, Terasa di Jayapura dengan Skala III MMI

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi kerak bumi.


BMKG Catat 193 Gempa Susulan di Laut Tuban, Warga Diminta Hindari Bangunan Retak

4 hari lalu

Anggota Babinsa bersiaga di sekitar bangunan terdampak gempa di Dagangan, Parengan, Tuban, Jawa Timur, Jumat 22 Maret 2024. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban mencatat, gempa dengan magnitudo 6,5 yang terjadi sebanyak 22 kali itu mengakibatkan kerusakan satu rumah warga di Desa Glagahsari, Kecamatan Soko dan bangunan balai desa lama di Desa Dagangan, Kecamatan Parengan. ANTARA FOTO/Muhammad Mada
BMKG Catat 193 Gempa Susulan di Laut Tuban, Warga Diminta Hindari Bangunan Retak

Gempa terakhir yang tercatat dengan magnitudo 3,5 berlokasi 141 kilometer timur laut Tuban, Jawa Timur, dengan kedalaman 10 kilometer.


Begini Kondisi Ratusan Pasien di RS Unair yang Terdampak Gempa Bawean

4 hari lalu

Sejumlah pasien mendapat perawatan di dalam RS Universitas Airlangga (RSUA), Surabaya, Jawa Timur, Sabtu 23 Maret 2024. Pihak rumah sakit telah membawa seluruh pasien masuk ke dalam ruang perawatan di dalam gedung RSUA yang sebelumnya sempat dievakuasi keluar gedung akibat gempa yang berpusat 130 kilometer timur laut Kabupaten Tuban, Jawa Timur pada Jumat (22/3) dan berdampak di Surabaya. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Begini Kondisi Ratusan Pasien di RS Unair yang Terdampak Gempa Bawean

Sebanyak 160 pasien Rumah Sakit Universitas Airlangga (RS Unair) sempat dievakuasi akibat terkena dampak gempa Bawean.


BNPB Catat 143 Kepala Keluarga Terdampak Gempa Tuban, 4 Rumah Sakit Rusak

5 hari lalu

Warga membersihkan puing-puing bangunan terdampak gempa di Dagangan, Parengan, Tuban, Jawa Timur, Jumat 22 Maret 2024. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban mencatat, gempa dengan magnitudo 6,5 yang terjadi sebanyak 22 kali itu mengakibatkan kerusakan satu rumah warga di Desa Glagahsari, Kecamatan Soko dan bangunan balai desa lama di Desa Dagangan, Kecamatan Parengan. ANTARA FOTO/Muhammad Mada
BNPB Catat 143 Kepala Keluarga Terdampak Gempa Tuban, 4 Rumah Sakit Rusak

BNPB mengatakan, gempa Tuban juga mengakibatkan sejumlah infrastruktur alami kerusakan yang bervariasi.


Gempa Tuban, RS Unair Evakuasi 160 Pasien

5 hari lalu

Sejumlah pasien yang dievakuasi keluar ruangan tetap mendapatkan perawatan medis di halaman RS Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, Jumat 22 Maret 2024. Pihak rumah sakit mengevakuasi sejumlah pasien ke luar gedung setelah terjadinya gempa bumi susulan yang berpusat 130 kilometer timur laut Kabupaten Tuban, Jawa Timur dan berdampak di Surabaya. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Gempa Tuban, RS Unair Evakuasi 160 Pasien

Rumah Sakit Universitas Airlangga (RS Unair) terkena dampak gempa magnitudo 6,5 yang melada pesisir utara Jawa Timur.


Beredar Video Dampak Gempa di Pulau Bawean, BMKG: Hoax

6 hari lalu

Beredar video dampak gempa Jumat sore di Pulau Bawean yang dibantah BMKG. (infobmkgjuanda)
Beredar Video Dampak Gempa di Pulau Bawean, BMKG: Hoax

BMKG menyatakan bahwa video tersebut bukan dampak dari gempa magnitudo 6,5 di Laut Jawa pada Jumat sore.