TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan jumlah warga negara Indonesia yang berada di Nepal saat gempa mengguncang ada 76 orang. Sebanyak 19 orang berdomisili di sana, sedangkan 57 orang lainnya dilaporkan sedang melakukan perjalanan.
"Dari 19 orang yang menetap tersebut, 13 sudah dikontak dan selamat. Sedangkan enam orang sisanya masih terus dicari," kata Retno seusai menghadiri pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional di Hotel Bidakara, Rabu, 29 April 2015.
Adapun rincian 57 WNI yang melakukan perjalanan ke Nepal, 35 dilaporkan sudah bisa dikontak dan dalam keadaan selamat. Sepuluh orang belum dapat dikontak, sedangkan 12 orang sudah berada di luar Nepal dalam kondisi selamat. "Jadi, dari 76 orang, 48 sudah dapat dikontak, 16 belum bisa dihubungi, dan 12 lainnya di luar Nepal dan dalam kondisi selamat," ujarnya.
Gempa berkekuatan 7,9 skala Richter mengguncang Nepal pada Sabtu, 25 April 2015. Indonesia, menurut Retno, berencana mengirimkan bantuan ke Nepal menggunakan pesawat TNI AU B 373 400. Bantuan seberat 4 ton tersebut terdiri atas tenda rumah sakit, tenda pengungsi, alat kesehatan, obat-obatan, serta makanan siap saji.
Bersamaan dengan dikirimkannya bantuan, sebanyak 66 personel juga diperbantukan ke lokasi gempa. Tim tersebut merupakan gabungan dari tenaga SAR dan medis. Tenaga medis berasal dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Polri, serta Kementerian Kesehatan.
Tim pertama yang masuk akan membuat safe post untuk membantu warga Nepal maupun WNI. "Kita juga terus melakukan komunikasi dan koordinasi untuk mencari WNI yang belum ditemukan," ucap Retno.
FAIZ NASHRILLAH