Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

May Day, Yogya Angkat Isu Darurat Jaminan Sosial

image-gnews
Pekerja mengadakan aksi demo Hari buruh Internasional di sekitar istana kepresidenan di  Manila,  Filipina  (1/5). Sebagian besar serikat buruh di Filipina meminta kenaikan gaji, kondisi tempat kerja yang lebih baik, dan pemberantasan korupsi di pemerintahan.   (AP Photo/Bullit Marquez)
Pekerja mengadakan aksi demo Hari buruh Internasional di sekitar istana kepresidenan di Manila, Filipina (1/5). Sebagian besar serikat buruh di Filipina meminta kenaikan gaji, kondisi tempat kerja yang lebih baik, dan pemberantasan korupsi di pemerintahan. (AP Photo/Bullit Marquez)
Iklan

TEMPO.CO , Yogyakarta: Peringatan hari buruh sedunia atau dikenal dengan May Day pada 1 Mei 2015 akan menjadi momentum bagi para buruh di wilayah Kota Yogyakarta untuk menyerukan status darurat jaminan sosial.

“Pemberlakuan jaminan sosial berbentuk kesehatan maupun ketenagakerjaan menjadi agenda utama perjuangan kami karena statusnya saat ini sangat mendesak segera direalisasikan,” ujar Sekretaris Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kota Yogyakarta Kirnadi kepada Tempo Rabu 29 April 2015.

Berdasarkan catatan SPSI Kota Yogyakarta, kata Kirnadi, sejak program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) bidang kesehatan maupun ketenagakerjaan diberlakukan, sampai saat ini jumlah buruh di sektor formal masih sangat sedikit.

“Baru sembilan persen dari total 700 ribu buruh sektor formal di Kota Yogyakarta yang mendapatkan jaminan itu dari perusahaan tempat mereka bekerja. Ini sangat memprihatinkan,” ujar Kirnadi yang juga Sekretaris Alinasi Buruh Yogyakarta itu.

Kirnadi menduga, rendahnya pemberian layanan jaminan sosial itu semata-mata karena dua faktor. Pertama, perusahaan tempat bekerja tak mau merugi karena harus menanggung beban iuran. Dan kedua, pemerintah tak mau tahu perusahaan mana saja yang sudah memberi perlindungan sosial bagi buruhnya.

“Pemerintah punya kewenangan untuk mengontrol namun tak juga digunakan, perusahaan yang tak memberi jaminan pada pekerjanya masih dibiarkan tanpa sanksi,” ujar Kirnadi.

Isu jaminan sosial bagi para buruh ini berkorelasi dengan makin maraknya perusahaan out sourcing yang tumbuh di daerah. Tenaga outsourcing digunakan jasanya oleh perusahaan agar mereka terhindar dari tanggung jawab.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Semakin menjadi tren, perusahaan-perusahaan seperti perbankan dan perhotelan, makin memilih menggunakan jasa outsourcing untuk merekrut tenaga kerja namun perusahaan outsourcing ini kebanyakan berkantor di luar DIY, jadi susah dimonitor dan dituntut jika terjadi sengketa,” kata Kirnadi.

Jumlah pekerja outsourcing di wilayah Kota Yogyakarta dari total 700 ribu pekerja itu sendiri mencapai 30 persen. Dengan status outsourcing itu, para pekerja semakin rentan dan tak punya daya untuk mendapatkan hak perlindungan jaminan sosial mereka.

Pada aksi May Day akhir pekan ini, sekitar seribu buruh di wilayah Kota Yogyakarta bersama keluarganya akan menggelar aksi damai menyuarakan tuntutan mereka pada pemerintah untuk perlindungan jaminan sosial. Dalam aksi yang akan di pusatkan di DPRD DIY Jalan Malioboro itu, akan diundang pula perwakilan pejabat dari BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan untuk menjelaskan kondisi terkini jaminan bagi para buruh.

Kepala Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan dan Hubungan Industrial Dinsosnakertrans Kota Yogyakarta, Rihari Wulandari menuturkan pemerintah terus menekan sekitar 1.200 perusahaan di Kota Yogyakarta agar segera memenuhi kewajiban pemberian jaminan sosial bagi pekerjanya sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 2013.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bukan Hari Buruh, Ini Kilas Balik Penggunaan Kata Mayday Sebagai Istilah Darurat

1 Mei 2023

Ilustrasi pilot. Shutterstock
Bukan Hari Buruh, Ini Kilas Balik Penggunaan Kata Mayday Sebagai Istilah Darurat

Selain lazim di peringatan Hari Buruh Internasional, May Day atau Mayday juga untuk merujuk ke kondisi kritis seperti di kedaruratan penerbangan.


May Day, Kisah Rusuh Haymarket dan Muasal Peringatan Hari Buruh Internasional

1 Mei 2023

Ribuan peserta aksi May Day berbaris sepanjang jalan di kota Los Angeles, (1/5). Dalam perayaan hari buruh internasional ini mereka menuntut reformasi kebijakan imigrasi di Amerika. (AP Photo/Jae C. Hong)
May Day, Kisah Rusuh Haymarket dan Muasal Peringatan Hari Buruh Internasional

Kerusuhan Haymarket adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah gerakan buruh dan hak-hak pekerja internasional, muasal May Day.


Alasan Peringatan Hari Buruh Internasional Disebut May Day

30 April 2023

Ilustrasi buruh. Pixabay
Alasan Peringatan Hari Buruh Internasional Disebut May Day

Labour Day atau Hari Buruh mengindikasikan kebijakan Hari Buruh Nasional Amerika Serikat untuk melawan pengaruh May Day yang sarat gerakan sosialisme.


Makna Hari Buruh atau May Day, Beserta Sejarahnya yang Diperingati Setiap 1 Mei

30 April 2023

Massa Gerakan Butuh Bersama Rakyat (Gebrak) dan KASBI memperingati Hari Buruh International dengan longmarch menuju Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 1 Mei 2019. Salah satunya tuntutan tersebut adalah pencabutan Peraturan Pemerintah (PP) No 78 Tahun 2015.  TEMPO/Subekti.
Makna Hari Buruh atau May Day, Beserta Sejarahnya yang Diperingati Setiap 1 Mei

Makna peringatan Hari Buruh atau yang juga dikenal dengan May Day. Ketahui juga sejarah terbentuknya hari tersebut baik di dunia maupun di Indonesia.


Ribuan Buruh Bakal Demo di Istana di Peringatan Hari Buruh Sedunia Besok: Ini Sejarah May Day

30 April 2023

Ilustrasi demo buruh. TEMPO/Subekti
Ribuan Buruh Bakal Demo di Istana di Peringatan Hari Buruh Sedunia Besok: Ini Sejarah May Day

Sejarah Hari Buruh Sedunia atau International Workers Day of May merupakan sejarah perjuangan kelas buruh dalam memperjuangkan haknya.


Menaker: May Day Momentum Gaungkan Hubungan Industrial Pancasila

31 Maret 2022

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dalam acara Kongres X KSPSI, Rakernas KSPSI dan Munas SP Pariwisata-KSPSI di Jakarta, Rabu (30/3/2022).
Menaker: May Day Momentum Gaungkan Hubungan Industrial Pancasila

Hubungan Industrial Pancasila efektif dalam menciptakan hubungan industrial yang harmonis.


Berakar dari Yunani Kuno, Inilah Sejarah Kontes Kecantikan

15 Oktober 2021

Aurra Kharisma berhasil keluar sebagai runner up ketiga Miss Grand International 2020. Malam puncak kontes kecantikan tersebut digelar di Bangkok, Thailand, Sabtu, 27 Maret 2021. Instagram/@Aurrakharisma
Berakar dari Yunani Kuno, Inilah Sejarah Kontes Kecantikan

Kontes kecantikan terus dilanggengkan hingga sekarang. Kontes kecantikan sendiri mempunyai sejarah yang panjang.


Walikota Hendi Teruskan Aspirasi Buruh Lewat APEKSI

3 Mei 2021

Walikota Hendi Teruskan Aspirasi Buruh Lewat APEKSI

Walikota Semarang menyampaikan kekhawatiran para pekerja terkait UU Cipta Kerja. Antara lain sistem kerja kontrak, praktik outsourcing, dan waktu kerja yang eksploitatif


May Day 2020, 5 Film Ini Mengulik Perjuangan Buruh

1 Mei 2020

Film 12 years a slave. aceshowbiz.com
May Day 2020, 5 Film Ini Mengulik Perjuangan Buruh

Berikut 5 film yang menyoroti perjuangan para buruh dan pekerja, yang cocok untuk ditonton di Hari Buruh Internasional atau May Day 2020.


Hari Buruh, Sindikasi Desak Bekraf Buka Ruang Mediasi

1 Mei 2019

Serikat Pekerja Digital dan Industri Kreatif untuk Demokrasi atau Sindikasi mengelar aksi long march memperingati hari buruh. Dalam aksi ini, Sindikasi salah satunya menyuarakan soal dampak revolusi industri 4.0 terhadap pekerja. TEMPO/Dias Prasongko
Hari Buruh, Sindikasi Desak Bekraf Buka Ruang Mediasi

Di Hari Buruh, para pekerja industri kreatif berharap Bekraf membuka ruang mediasi bagi pekerja dengan pemilik perusahaan dan pemerintah.