TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi Anggun C. Sasmi menuai banyak kritik setelah menulis surat terbuka untuk Presiden Jokowi. Dalam suratnya, Anggun mengkritik pemerintahan Jokowi yang menggunakan hukuman mati untuk mengurangi pengguna narkoba. Saat itu Anggun mendukung Serge Atloui, warga negara Prancis yang dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan Indonesia, dibebaskan.
Karuan saja, surat terbuka yang ditulis pelantun lagu Mimpi dan Snow on the Sahara tersebut menimbulkan pro-kontra. Ada yang mendukung Anggun, banyak pula yang mengkritiknya. Bahkan sikap Anggun mengkritik hukuman mati di Indonesia disalahartikan beberapa orang.
"Saya tidak pernah mengatakan Indonesia negara kuno. Yang saya katakan dalam setiap orasi, Indonesia negara besar, toleran, dan modern. Tetapi, untuk hukuman ini (hukuman mati), sifatnya obsolete, kuno," tulis Anggun pada 28 April 2015.
Lewat akun Twitter-nya, Anggun juga menegaskan bahwa penolakannya terhadap hukuman mati bukan berarti mendukung penyebaran narkoba. "Sekali lagi, saya antinarkoba, saya anti-hukuman mati karena tidak manusiawi. Ini opini yang saya ajukan secara tulus," tuturnya.
"Jika Anda tidak setuju, berdebatlah secara santun. Saya tidak menggubris hujatan atau kebrutalan verbal," ujar Anggun.
RINA ATMASARI