TEMPO.CO, Bandung - Puluhan orang yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua bergabung dengan para buruh berunjuk rasa di depan Gedung Sate Bandung, Jumat, 1 Mei 2015. Dalam tuntutannya meraka meminta pemerintah membubarkan Kodan dan Kodim serta menarik militer organik non organik di Papua. Mereka juga menuntut dihentikannya explorasi di Papua serta memberi kebebasan rakyat Papua untuk menentukan nasib sendiri.
"Hentikan kekerasan dan explorasi di tanah kami. Kami ingin bebas dan menentukan nasib kami sendiri," ujar Nas Karoba, koordinator aksi saat di temui di Gedung Sate, Jumat 1 Mei 2015.
Dalam aksinya, mereka meminta pemerintah menghentikan tingkat kejahatan yang dilakukan oleh anggota.militer Indonesia. "Untuk memperingati 53 tahun Aneksasi Papua, kami meminta semua tuntutan kami di penuhi. Pada Desember 2014, rakyat Papua dikejutkan dengan keberutalan aparat yang menewaskan 4 orang Papua," kata Ferri salah satu anggota aksi.
Selain berorasi para mahasiswa Papua juga melakukan aksi teatrikal yang menceritakan perlakuan aparat militer yang tidak manusiawi pada hak dan kebebasan mereka. Selama aksi berlangsung pihak kepolisian menjaga unjuk rasa tersebut.
Dalam aksi yang di gelar tepat di depan gedung sate ini, tidak hanya Buruh dan mahasiswa papua yang menyampaikan aspirasinya. Puluhan wartawan yang tergabung dalam Aliansi Jurnalis Independen ikut pula menyampaikan aspirasinya dalam memperingati hari buruh nasional. Para wartawan menuntut kesejahteraan para jurnalis.
DWI RENJANI