TEMPO.CO, Pontianak - Perairan Indonesia memiliki potensi sumber daya laut yang melimpah. Tak heran, walau penjagaan teritorial laut diperkuat, masih saja ada kapal asing yang mencoba mencuri ikan.
"Lima kapal asing yang ditangkap KRI Kapitan Pattimura 371 memang menangkap ikan di daerah yang kerap terjadi illegal fishing," ujar Komandan KRI Kapitan Pattimura 371 Letnan Kolonel Laut (p) Fajar Herawan saat menyerahkan lima kapal asing tersebut di Pangkalan TNI AL Pontianak, Jumat, 1 Mei 2015.
Perairan perbatasan Kalimantan Barat dengan Kepulauan Riau adalah daerah yang kerap disasar kapal asing untuk mencuri ikan. Kegiatan patroli sebagai antisipasi pun dilakukan secara intensif di daerah tersebut.
Kapal asing yang ditangkap berbobot 30 gross tonnage dan menggunakan trawl. "Ikan yang sudah ditangkap lima kapal tersebut 30-40 ton," ucapnya.
Sam Phong, 28 tahun, nelayan Thailand yang bisa berbahasa Indonesia, mengaku sudah satu tahun menjadi nelayan di kapal tersebut. "Pemilik kapal warga negara Thailand. Ikan dijual di Malaysia," ujarnya.
Pemilik kapal, tutur Phong, menjamin mengambil ikan di wilayah Indonesia tidak akan ditangkap. Dia bahkan diajari untuk memberi uang jika bertemu dengan aparat keamanan agar tidak ditangkap. Wilayah Indonesia menjadi kawasan pencarian ikan oleh nelayan asing karena potensi ikannya yang melimpah. "Mudah dapat ikan di wilayah Indonesia," kata pria yang pernah bekerja selama delapan bulan di Kepulauan Natuna itu.
Phong dan 61 rekannya, saat ini dikumpulkan di geladak KRI Kapitan Pattimura. Mereka menunggu penyerahan dari KRI Kapitan Pattimura ke Lanal Pontianak, untuk kemudian diproses karena illegal fishing.
ASEANTY PAHLEVI