TEMPO.CO, Surabaya -Dampak banjir yang merendam rel sepanjang kawasan Porong, Sidoarjo membuat Kereta Api Bima Surabaya – Jakarta menunda jam keberangkatan. Manejemen Daerah Operasi (Daop) 8 PT Kereta Api Indonesia (KAI) pun memutuskan untuk menunggu penumpang dari Malang terkumpul di Surabaya yang transit menggunakan moda transportasi bus.
Dari pantauan Tempo Jumat (1/5/2015) sore di Stasiun Guberng Surabaya, suasana koridor keberangkatan dan kedatangan di stasiun mulai berjalan normal. Tujuh kereta koridor timur yang sempat menunda keberangkatan pun mulai beroperasi normal. Hanya kereta Bima yang masih menunda keberangkatannya ke Jakarta.
Indra Asmara, salah satu petugas informasi PT KAI Daop 8 menjelaskan bahwa kereta api Bima harusnya dijadwalkan berangkat dari Surabaya ke Jakarta sejak pukul 17.00 WIB. Sebelum itu, Bima juga harusnya berangkat dari Malang ke Surabaya pada pukul 14.25 WIB. Namun karena rel di kilo meter 32,4 hingga 33,3 jalur Porong terendam banjir sehingga Daop 8 PT KAI memutuskan lalu lintas kereta Bima Malang-Surabaya dialihkan. “Karena penumpang cukup banyak, kami alihkan menggunakan tiga bus dari Malang ke Surabaya,” katanya.
Namun pihaknya belum memastikan kapan rombongan bus tersebut akan tiba di Surabaya. Ini karena pihaknya masih koordinasi dengan pihak manajemen petugas di Malang terkait estimasi kedatangan penumpang Malang di Surabaya. “Sementara Bima masih standby, kalau semua penumpang sudah terkumpul, diberangkatkan malam ini,” ujarnya.
Semua jalur dari dan menuju Surabaya di koridor Timur sebetulnya sudah berjalan normal. Hanya saja, karena genangan air masih setinggi 17 centi meter, maka setiba di kawasan Porong, gerbong ditarik menggunakan lokomotif hidrolis jenis BB.
Tidak ada kerugian yang berarti, hanya saja PT KAI Daop 8 mengaku sempat mengembalikan sejumlah tiket penumpang untuk tujuan Banyuwangi karena penumpang sempat kecewa. Namun saat ini, sejumlah kereta seperti Sancaka, Probowangi, Penataran, Mutiara Timur, Sri tanjung, Logawa, Muara Timur Malang sudah bisa beroperasi meski pelan-pelan.
Sementara itu, sejumlah penumpang tujuan Surabaya - Banyuwangi yang sebelumnya terlunta-lunta sudah diberangkatkan sejak sore hari menggunakan puluhan bus yang disediakan pihak PT KAI Daop 8. “Ada ratusan orang tadi menumpuk, sekarang sudah tidak lagi,” kata Purnomo salah satu saksi, yang merangkap sebagai calo hotel.
Hari Kuswandono, salah satu penumpang dari Semarang yang sedang transit ke Surabaya pun mengaku bahwa pihaknya sudah tidak mengalami kesulitan untuk bisa pulang ke Banyuwangi. Ini karena ia berangkat ke Banyuwangi menggunakan kereta Mutiara nanti pada pukul 22.00 WIB. “Semoga tidak hujan lagi,” ucapnya.
AVIT HIDAYAT