TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Arie Budhiman mengatakan distribusi naskah soal ujian nasional SMP sudah tiba di 23 rayon. Proses tersebut berlangsung dari pagi ini, 2 Mei 2015, dengan rincian pengiriman ke 16 lokasi subrayon SMP dan 7 lokasi subrayon madrasah tsanawiyah.
"Soal lalu dipilah menurut mata ujian pada hari pelaksanaan," kata Arie saat dihubungi Tempo, Sabtu, 2 Mei 2015.
Arie menjelaskan proses distribusi naskah soal dimulai pada Jumat, 1 Mei 2015. Naskah tiba di Jakarta pukul 19.30 dari PT Temprina Media Grafika yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur.
Sebelum diantar ke subrayon, naskah terlebih dulu ditampung di lima titik distribusi, yakni kantor dinas pendidikan bagi rayon selatan, SMP Negeri 216 untuk rayon pusat, SMP Negeri 255 untuk rayon timur, SMP Negeri 45 untuk rayon barat, dan SMP Negeri 30 untuk rayon Kepulauan Seribu.
Proses distribusi naskah, Arie berujar, selalu dikawal anggota kepolisian guna menghindari kebocoran soal. Pengamanan dilakukan berlapis dari tingkat provinsi. "Kami menekan terjadinya potensi kebocoran itu sekecil mungkin," ujarnya.
Pada tingkat provinsi, Arie mengatakan, pengamanan dilakukan 12 personel Kepolisian Daerah Metro Jaya. Setiap rayon dijaga seorang polisi dari markas kepolisian resor setempat dan setiap subrayon dijaga dua anggota kepolisian sektor.
Adapun distribusi naskah soal ke Kepulauan Seribu baru akan dilakukan pada Ahad, 3 Mei 2015. Arie menuturkan kapal pengantar naskah akan bertolak dari Dermaga Marina, Ancol, pada pukul 06.00. Pulau tujuan distribusi naskah adalah Pulau Untung Jawa, Pulau Lancang, Pulau Pari, Pulau Tidung, Pulau Kelapa, dan Pulau Pramuka.
Arie menargetkan Jakarta akan meraih peringkat dua nasional pada ujian nasional SMP ini. Ia meminta para siswa tak menjadikan UN sebagai momok. Alasannya, UN tahun ini bukan penentu utama kelulusan siswa, melainkan sebagai sarana pemetaan pendidikan.
Meski begitu, UN masih berfungsi sebagai cara mengukur capaian kompetensi siswa dan dasar seleksi ke jenjang yang lebih tinggi. "Fungsinya tak mutlak menentukan kelulusan seperti 12 tahun terakhir," ucap Arie.
LINDA HAIRANI