TEMPO.CO , Azerbaijan: Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank - ADB) akan meningkatkan kapasitas pinjaman sekitar US$ 20 miliar dari sebelumnya US$ 13 triliun pada 2017 mendatang. Presiden ADB, Takehiko Nakao mengatakan keputusan itu bukan dimaksudkan untuk menyaingi Bank Investasi dan Infrastruktur Asia (Asian Infrastructure Investment Bank - AIIB) yang digagas Cina.
"Sama sekali tidak ada maksud untuk menyaingi AIIB," kata Nakao dalam konferensi pers dalam pertemuan tahunan ABD yang ke-48 di Azerbaijan, seperti dikutip dari JapanToday, Sabtu 2 Mei 2015.
ADB merupakan bagian dari Grup Bank Dunia yang berbasis di Washington DC, Amerika Serikat. Sedangkan AIIB adalah lembaga yang pembentukannya diinisiasi oleh Cina.
Presiden ADB bersama dengan stafnya dilaporkan juga telah berdiskusi selama satu jam dengan Sekretaris Jenderal Sekretariat Interim AIIB, Liqun Jin dalam Pertemuan Tahunan ke-48 ADB di Azerbaijan, 1 Mei 2015.
Jin, dari Kementerian Keuangan Cina berpeluang menjadi Presiden AIIB. Saat ini Jin menjabat Wakil Presiden ADB.
Nakao mengatakan ADB sebaliknya siap bersinergi dengan AIIB untuk meningkatkan koordinasi dan kerja sama antara kedua lembaga multilateral yang sama-sama bergerak di bidang pembiayaan infrastruktur.
"ADB akan bekerja sama pembiayaan dengan AIIB dalam bidang infrastruktur di seluruh Asia berdasarkan pengalaman panjang dan keahlian kami di kawasan ini," katanya.
JAPAN TODAY|SETIAWAN ADIWIJAYA