TEMPO.CO, Bandung - Kondisi carut marut persepakbolaan di tanah air membuat khawatir para agen yang memasok pemain asing di Indonesia. Salah satunya dirasakan oleh Gabriel Budi dari Indobola Mandiri Agency, yang cukup khawatir atas kondisi tersebut.
Gabriel mengaku agennya cukup mengalami kerugian dengan diberhentikannya liga di Indonesia. Namun dia cukup lapang dada menerima kondisi nahas yang menimpa persepakbolaan tanah air.
“Iya ada kekhawatiran dengan liga di Indonesia, tapi dijalani dan dinikmati karena kan walau kemungkinan terburuk Liga Indonesia dihentikan masih bisa deal transfer di luar negeri kayak di Thailand, Australia, Malaysia dan lain-lain,” ujar Gabriel saat dihubungi Tempo, Ahad, 3 Mei 2015.
Melalui Indobola Mandiri Agency, Gabriel cukup banyak memasok tenaga asing guna meramaikan bursa transfer di Indonesia. Diantaranya, ujung tombak Persib Bandung Illija Spasojevic yang sebelumnya sempat memperkuat Pelita Bandung Raya (PBR).
“Untuk Spaso (Spasojevic) kita tetap bersyukur untuk membela Persib dan kalau Persib masih main di Asia kan dia punya kesempatan untuk babak lanjutan AFC Cup,” kata Gabriel.
Pemain bernomor punggung 87 tersebut, hanya bisa melakoni 2 laga resmi bersama Maung Bandung--julukan Persib. Pasalnya liga terlebih dahulu tertunda, ia cuma bermain saat Persib menghadapi Semen Padang dan mantan klubnya PBR.
Maka dari itu, Gabriel berharap kisruh itu bisa segera selesai agar kompetisi di tanah air bisa kembali berjalan. "Kalau kita sebagai pekerja bola seperti agen, pemain, pelatih, staff, pastinya berharap kompetisi tetap jalan, karena kompetisi merupakan nafas hidup sepakbola yang diharapkan menghasilkan timnas Indonesia yang kuat," ucapnya.
Polemik yang terjadi antara Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dengan Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) itu memunculkan masalah yang cukup besar, yakni terjadinya penghentian Liga Indonesia yang merupakan hasil rapat Komite Eksekutif PSSI di Senayan pada Sabtu, 2 Mei 2015 kemarin.
AMINUDIN