TEMPO.CO, Jakarta - Meliput langsung duel tinju termahal antara Floyd Mayweather Jr. dan Manny Pacquiao tentu menjadi dambaan semua wartawan di Amerika saat ini. Namun nasib sial justru menimpa dua wartawati asal Negara Abang Sam. Mereka mendadak dilarang meliput langsung persiapan Mayweather menjelang laga dahsyat tersebut.
Dua wartawati itu adalah Rachel Nichols dari CNN dan Michelle Beadle dari ESPN. Mereka lantas menumpahkan kekecewaan lewat akun Twitter-nya. "Tidak ada perjuangan bagi saya. Tim Mayweather menghalangi surat penugasan saya," cuit Nichols.
Beadle juga mencuit bahwa pihak penyelenggara turnamen telah menyetujui peliputannya satu hari sebelum duel berlangsung. Namun dia tiba-tiba dilarang meliput saat laga baru akan dimulai. "Setelah mendengar surat tugas saya tidak diterima, saya memutuskan pulang," cuitnya.
Cuitan dua wartawati ini langsung mendapat perhatian jagad maya Amerika Serikat. Apalagi mereka dianggap jurnalis yang sempat memberitakan isu kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) Mayweather terhadap istrinya. Kasus itu membuat sang legenda dipenjara dua tahun lalu.
Para penghuni dunia maya bereaksi dengan beramai-ramai mencuit ulang keluhan dua jurnalis tersebut. Beberapa di antaranya juga memprotes kebijakan yang diterapkan manajemen Mayweather. Total cuitan ulang itu mencapai 4.000 kali dengan beragam komentar pedas. Walhasil, Kelly Swanson, juru bicara Mayweather, langsung angkat bicara.
Lewat akun Twitter-nya, Swatson menuturkan Beadle dan Nichols tak pernah dilarang meliput acara tersebut. Justru mereka tak bisa masuk karena daftar persnya ada di HBO Boxing, bukan di manajemennya. "Mereka sudah dipercaya di sana," cuitnya.
DAILY MAIL | TRI SUHARMAN