Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perubahan Iklim Picu Kepunahan Spesies Bumi  

image-gnews
Panda WWF berpose di atas Tower Bridge dalam kampanye Earth Hour di London, 26 Maret 2015. Tujuan dari Earth Hour adalah meningkatkan kesadaran akan perlunya tindakan serius menghadapi perubahan iklim.  Miles Willis/Getty Images for WWF / Earth Hour
Panda WWF berpose di atas Tower Bridge dalam kampanye Earth Hour di London, 26 Maret 2015. Tujuan dari Earth Hour adalah meningkatkan kesadaran akan perlunya tindakan serius menghadapi perubahan iklim. Miles Willis/Getty Images for WWF / Earth Hour
Iklan

TEMPO.CO, Oslo - Perubahan iklim membawa efek fatal bagi kelangsungan hidup binatang dan tumbuhan di bumi. Para ahli memperkirakan satu dari enam atau sekitar 16 persen spesies di bumi bakal punah jika laju emisi gas karbon yang memicu perubahan iklim tak dikendalikan.

Laporan dalam jurnal Science pekan lalu menyebutkan spesies yang terancam dampak perubahan iklim berada di wilayah Amerika Selatan, Australia, dan Selandia Baru. Spesies di wilayah itu, terutama reptil dan amfibi, berada dalam risiko tinggi karena sulit berpindah untuk beradaptasi terhadap gelombang panas, banjir, kenaikan temperatur dan permukaan air laut.

Para ahli menganalisis 131 hasil riset tentang perubahan iklim. Rentang proyeksi jumlah spesies yang bisa punah mencapai 54 persen di seluruh dunia. "Yang paling mengejutkan, risiko kepunahan tak cuma meningkat seiring kenaikan suhu, tetapi juga berakselerasi," kata Mark Cuban, peneliti Departemen Ekologi dan Biologi Evolusi di Universitas Connecticut, seperti ditulis Reuters.

Sejauh ini, menurut studi itu, kenaikan temperatur 0,9 derajat Celsius saja sudah membuat 2,8 persen dari populasi spesies bumi berada pada risiko kepunahan. "Kepunahan satu dari enam spesies di bumi bakal menjadi perubahan dramatis di lingkungan manusia," ujar Cuban.

Laju emisi karbon yang melesat diperkirakan bisa membuat suhu udara naik 4,3 derajat Celsius pada 2100. Menurut data Badan Antariksa Amerika Serikat, suhu rata-rata permukaan bumi saat ini 14,6 derajat Celsius. Temperatur ini lebih hangat satu derajat dibanding suhu rata-rata abad ke-20.

Prediksi kenaikan suhu pada 2100 itu sesuai dengan skenario Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim (IPCC). Para anggota IPCC akan bertemu di Paris Desember nanti untuk mencari solusi memangkas emisi karbon.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ancaman lain terhadap lingkungan dan satwa liar datang dari polusi, meluasnya wilayah perkotaan, dan perubahan hutan menjadi area pertanian. Para ahli memperkirakan kondisi yang tak terkendali bisa memicu kepunahan besar sejak dinosaurus lenyap dari muka bumi pada 65 juta tahun lampau.

Marco Lambertini, Direktur World Wide Fund for Nature (WWF), mengatakan perubahan iklim adalah pemicu utama kepunahan dalam jangka menengah dan panjang.

Ahli spesies dari Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) Jamie Carr mengatakan sulit untuk memisahkan dampak pemanasan global dari daftar ancaman. IUCN mencatat kenaikan suhu berperan dalam kepunahan kodok emas yang terakhir terlihat di pegunungan Kosta Rika pada 1989.

REUTERS | THE GUARDIAN | GABRIEL WAHYU TITIYOGA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

1 hari lalu

Ilustrasi badai taifun yang muncul di Samudera Pasifik. (friendsofnasa.org)
Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

1 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.


5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

1 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab


Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

6 hari lalu

Anomali suhu udara permukaan untuk Maret 2024. Copernicus Climate Change Service/ECMWF
Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

Maret 2024 melanjutkan rekor iklim untuk suhu udara dan suhu permukaan laut tertinggi dibandingkan bulan-bulan Maret sebelumnya.


Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

12 hari lalu

Seseorang memegang gambar aktivis iklim Greta Thunberg ketika para aktivis menandai dimulainya Pekan Iklim di New York selama demonstrasi yang menyerukan pemerintah AS untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim dan menolak penggunaan bahan bakar fosil di New York City, New York, AS, 17 September 2023. REUTERS/Eduardo Munoz
Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

Aktivis Greta Thunberg ditangkap lagi setelah dibebaskan dalam unjuk rasa menentang subsidi bahan bakar minyak.


Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

16 hari lalu

Ilustrasi hujan. REUTERS
Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

Setidaknya ada tiga faktor utama yang menyebabkan curah hujan di Kota Bogor selalu tinggi. Namun bukan hujan pemicu seringnya bencana di wilayah ini.


Green Day akan Tampil di Panggung Konser Iklim

19 hari lalu

Billy Joe Armstrong dari Green Day tampil membawakan lagu
Green Day akan Tampil di Panggung Konser Iklim

Grup musik punk Green Day akan tampil dalam konser iklim global yang didukung oleh PBB di San Francisco


Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

20 hari lalu

Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait persoalan HAM selama Pemilu 2024 di Jakarta, Rabu, 21 Februari 2024. Sejumlah pelanggaran HAM yang ditemukan di antaranya, hak pilih kelompok marginal dan rentan, netralitas aparatur negara, hak kesehatan, dan hak hidup petugas pemilu. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

Komnas HAM apresiasi kesimpulan dan rekomendasi Komite HAM PBB. Meminta pemerintah implementasi kebijakan dan pelaksanaan di pusat serta daerah


Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

24 hari lalu

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

Jakarta dan Banten diperkirakan memasuki musim kemarau mulai Juni mendatang, dan puncaknya pada Agustus. Sedikit mundur karena anomali iklim.


Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

31 hari lalu

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengecek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur, Senin (18/3/2024), yang direncanakan menjadi lokasi upacara HUT Ke-79 RI pada 17 Agustus 2024. ANTARA/HO-Biro Humas Setjen Kemhan RI.
Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

AMAN mengidentifikasi belasan masyarakat adat di IKN Nusantara dan sekitarnya. Mereka terancam rencana investasi proyek IKN dan dampak krisis iklim.