TEMPO.CO, Jakarta - Facebook menjajaki kemungkinan mengembangkan layanan portal berita, dan tidak sekadar tempat untuk menampilkan link berita. Layanan ini bakal dikerjakan bersama media konvensional, yang merupakan penyedia konten berita selama ini.
"Facebook ini menampilkan berita berita yang dibuat oleh New York Times dan National Geographic langsung di situsnya dan bukan hanya link berita," demikian tertulis di situs CNET, pada akhir pekan lalu, Senin, 4 Mei 2015.
Untuk membuat media konvensional tertarik untuk menyuplai berita, Facebook memberikan semua pendapatan iklan yang muncul di berita itu kepada media konvensional.
Menurut berita dari The Wall Street Journal, yang mengutip sumber salah satu petinggi di Facebook, jejaring sosial terbesar di dunia itu bakal meluncurkan fitur berita yang disebut Instant Articles.
Fitur ini bakal diluncurkan pada bulan ini meskipun belum diketahui berapa jumlah media yang bakal mengikuti kerja sama ini pada tahap awal.
Kelebihan utama dari fitur ini adalah, Facebook bisa menyediakan akses yang lebih besar dan cepat untuk mengakses berita dibandingkan jika pengguna mengklik link berita seperti prosedur selama ini.
Manajemen Facebook menyediakan layanan ini untuk meningkatkan pengalaman pengguna selama berada di dalam jejaring sosial ini.
Jika pengguna hanya mengklik link, pengguna akan terbawa ke situs dari media konvensional. Sebagian dari pengguna ini lantas terlupa untuk kembali ke situs Facebook karena keasyikan mengklik rangkaian link berita lainnya.
Keuntungan bagi media konvensional adalah pendapatan iklannya bakal meningkat drastis. Ini karena jumlah pengguna di jejaring sosial jauh lebih banyak dibandingkan yang dimiliki situs media konvensional selama ini.
BUDI RIZA