TEMPO.CO, Banyuwangi - Sebanyak 24.797 siswa sekolah menengah pertama di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, hari ini mengikuti ujian nasional. Namun tak satu pun SMP menggelar ujian nasional berbasis komputer atau computer-based test (CBT).
Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Banyuwangi Suhud mengatakan seluruh SMP di daerahnya belum siap menggelar UN online. Alasannya, belum ada SMP yang memiliki jumlah komputer yang sesuai dengan syarat UN online, yakni sepertiga ditambah 10 persen dari total peserta ujian.
“Ketersediaan komputer belum memenuhi syarat tersebut,” kata Suhud kepada Tempo, Senin, 4 Mei 2015.
Selain karena jumlah komputer yang kurang, kata Suhud, sekolah belum menyiapkan software, hardware, dan brainware untuk menggelar CBT. Aspek software yang dimaksud Suhud yakni ketersediaan program aplikasi CBT yang harus mendukung pelaksanaan ujian tersebut. Dari sisi hardware, jaringan Internet harus dipastikan memiliki bandwidth yang cukup.
Suhud menargetkan UN SMP berbasis komputer bisa digelar pada 2016. Dinas Pendidikan akan menyiapkan sedikitnya 15 SMP untuk menggelar CBT. “Kami pilih SMP bekas rintisan sekolah berstandar internasional,” katanya.
IKA NINGTYAS