TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan menghukum pihak yang kedapatan membocorkan soal ujian nasional tingkat sekolah menengah pertama. Ahok, sapaan akrab Basuki, tak segan memberi ganjaran setimpal kepada siapa saja yang terlibat di dalamnya.
"Tentu akan saya beri hukuman berat," kata Ahok kepada Tempo, Senin, 4 Mei 2015.
Menurut Ahok, dia telah memerintahkan satuan kerja perangkat daerah terkait untuk mengawal distribusi soal UN SMP. Instruksi ini direspons dengan cepat oleh Kepala Suku Dinas Pendidikan DKI Arie Budhiman. Arie memastikan penjagaan ketat sudah dilakukan di setiap lini untuk mencegah kebocoran soal.
Siswa sekolah menengah pertama dan sederajat menghadapi ujian nasional mulai hari ini hingga Kamis, 4-7 Mei 2015. Mata pelajaran yang diujikan yakni bahasa Indonesia, matematika, bahasa Inggris, dan ilmu pengetahuan alam. Ada lima paket soal untuk setiap mata pelajaran.
Tahun ini ujian nasional bukan merupakan syarat kelulusan siswa SMP. Karena itu, ada ujian ulang bagi murid yang tak mengikuti UN pada hari yang ditentukan. Dan, bagi yang tidak lulus, ada kesempatan mengikuti ujian ulang. Kepala Suku Dinas Pendidikan DKI Arie Budhiman mengatakan UN SMP digunakan sebagai pemetaan kemampuan siswa di setiap sekolah.
Adapun total 149.172 siswa SMP dan madrasah tsanawiyah di DKI tercatat mengikuti ujian nasional. Jumlah penyelenggara UN mandiri tingkat SMP di DKI ada 934 sekolah. Sedangkan 147 sekolah bergabung untuk melaksanakan UN bersama. Sementara itu, di tingkat madrasah tsanawiyah, ada 210 sekolah yang mengadakan ujian mandiri dan 32 sekolah bergabung.
YOLANDA RYAN ARMINDYA