Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lepas dari ISIS, Tikrit Jadi Kota 'Hantu'  

Editor

Rosalina ocha

image-gnews
Sejumlah pasukan Irak dan militan Syiah melakukan konvoi di kota Tikrit setelah berhasil menaklukan Negara Islam (ISIS). dailymail.co.uk
Sejumlah pasukan Irak dan militan Syiah melakukan konvoi di kota Tikrit setelah berhasil menaklukan Negara Islam (ISIS). dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Baghdad - Pasukan pemerintah Irak telah merebut kembali Kota Tikrit dari tangan milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sejak awal April lalu. Namun, sudah sebulan Kota Tikrit kembali ke tangan pemerintah Irak, belum ada warga kota itu yang mau kembali dari pengungsian. Tikrit kini sepi seperti kota 'hantu'.

Abu Mustafa, salah seorang warga Tikrit yang mengungsi ke kota lain, mengatakan dia dan keluarganya belum mau kembali karena mengkhawatirkan serangan dari milisi Syiah. Kota Tikrit kini dijaga oleh milisi Syiah, yang rutin melakukan patroli. Namun warga mendengar kabar bahwa penjarahan dan kekerasan sering terjadi di kota ini dan menganggap Syiah sebagai simpatisan kelompok ISIS.

Pengusaha beraliran Sunni itu telah mengungsi ke dekat rumah kerabatnya setelah kekerasan meluas di Tikrit. "Kami optimistis melihat keterlibatan milisi Syiah dalam pertempuran demi Tikrit, tapi terkejut setelah mendengar kabar tentang kejahatan yang mereka lakukan. Saya ragu keluarga saya akan aman jika kembali ke kota itu," kata Abu Mustafa, yang meminta namanya disamarkan, seperti dilansir Fox News, Senin, 4 Mei 2015. Dia bersama sepuluh anggota keluarganya mengungsi ke apartemen sewaan di utara Kota Sulaimaniyah sejak awal Maret lalu.

Rasa takut juga diungkapkan Abu Badr, yang telah mengungsi ke wilayah Irbil. Ia tak berani kembali ke Tikrit setelah melihat video penjarahan dan pembakaran rumah yang beredar di media sosial. Agar bisa mengungsi dan membayar sewa tempat tinggal, ia menjual perhiasan istrinya sedikit demi sedikit.

"Kami tidak mempercayai pasukan keamanan Irak dan kami tidak yakin mereka dapat melindungi kami jika ISIS menyerang kota lagi," katanya.|

Adapun komandan milisi Syiah membantah tudingan tersebut dan meminta warga Sunni Tikrit kembali kota itu. Namun, dari ratusan diri yang melarikan diri, hanya sebagian kecil yang telah kembali. Hal ini membuat pemerintah kesulitan mengembalikan kehidupan normal dan menjembatani kesenjangan sektarian di negara itu.

"Kami mendesak warga Tikrit kembali ke rumah, dan mereka tidak harus mendengarkan rumor menyesatkan," kata juru bicara Pasukan Mobilisasi Populer Syiah, Karim al-Nouri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Juru bicara Kementerian Migrasi dan Pengungsi Irak, Sattar Nowrus, mengatakan, sejak ISIS menguasai Tikrit pada Juni 2014, sekitar 400 ribu orang telah melarikan diri dari ibu kota Provinsi Salahuddin tersebut. Organisasi Migrasi Internasional mencatat baru sekitar 5.000 keluarga yang telah kembali ke Tikrit.

"Jika kita membicarakan Kota Tikrit, di wilayah utama, sejauh ini yang kita ketahui belum ada yang kembali. Namun di beberapa wilayah sekitarnya mungkin ada yang kembali," kata Javier Rio-Navarro, perwakilan Uni Eropa yang mengurusi operasi bantuan kemanusiaan di irak.

Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi telah mengirimkan tentara untuk menghentikan kekerasan dan penjarahan yang telah meluas di Tikrit. Ia menyebutkan aksi tersebut dilakukan oleh geng kriminal, tapi warga menuding milisi Syiah yang hendak membalas dendam terhadap kaum Sunni di tempat kelahiran Saddam Hussein tersebut.|

Ketegangan sektarian antara Sunni dan Syiah meletus dan meluas menjadi bentuk peperangan pada 2006-2007. Ketika itu, puluhan ribu orang tewas akibat kekerasan sektarian.

FOX NEWS | ROSALINA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

16 hari lalu

Saidakrami Murodali Rachabalizoda, tersangka penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus, duduk di balik dinding kaca kandang terdakwa di pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia


Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

17 hari lalu

Anggota ISIS memegang bendera di Raqqa , 29Juni 2014. REUTERS
Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.


Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

26 hari lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."


Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

27 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran Rusia memadamkan api di tempat konser Balai Kota Crocus menyusul penembakan di Krasnogorsk, di luar Moskow, Rusia, 22 Maret 2024. Sekelompok hingga lima pria bersenjata menyerang Balai Kota Crocus di wilayah Moskow, kata layanan darurat Rusia . Setidaknya 40 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka dalam serangan teroris itu, kata badan intelijen Rusia, FSB. EPA-EFE/VASILY PRUDNIKOV
Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.


2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

28 hari lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki


Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

28 hari lalu

Kandidat presiden Rusia dan Presiden petahana Vladimir Putin tiba untuk berbicara setelah tempat pemungutan suara ditutup pada hari terakhir pemilihan presiden, di Moskow, Rusia, 17 Maret 2024. REUTERS/Maxim Shemetov
Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow


Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

29 hari lalu

Petugas penegak hukum Rusia berjaga di dekat tempat konser Balai Kota Crocus yang terbakar menyusul insiden penembakan, di luar Moskow, Rusia, 22 Maret 2024. REUTERS/Maxim Shemetov
Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.


Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

29 hari lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia


Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

29 hari lalu

Saidakrami Murodali Rachabalizoda, tersangka penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus, duduk di balik dinding kaca kandang terdakwa di pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang


ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

29 hari lalu

Saidakrami Murodali Rachabalizoda, tersangka penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus, duduk di balik dinding kaca kandang terdakwa di pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

Serangan mematikan di Moskow yang diklaim oleh afiliasi ISIS menyebabkan 137 orang tewas dan sekitar 100 orang terluka.