TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan evakuasi warga negara Indonesia di Nepal berjalan lancar. Prajurit TNI sudah mendata warga Indonesia yang berada di Nepal pasca-gempa bumi.
"Sebagian besar WNI sudah dikumpulkan di suatu tempat di Nepal," kata Moeldoko kepada wartawan di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta, Senin, 4 Mei 2015.
Sesuai dengan rencana, tim TNI akan memulangkan sejumlah warga Indonesia dari Nepal besok. Pemulangan tersebut akan menggunakan dua pesawat milik TNI yang sudah siap di Nepal. "Pesawat Hercules dan Boeing TNI AU saya kira cukup untuk evakuasi," kata Moeldoko.
Sayangnya, Moeldoko mencatat, masih ada tiga atau lima WNI yang belum bisa dideteksi keberadaannya oleh tim TNI. Menurut informasi, warga Indonesia itu masih hidup dan meninggalkan hotel yang mereka tinggali karena bangunan itu hancur akibat gempa.
"Ada dokter dari Indonesia yang sigap memeriksa setiap kantong jenazah. Mereka akan mengidentifikasi apakah ada warga Indonesia yang menjadi korban," kata Moeldoko.
Sebelumnya, bantuan makanan cepat saji atau ransum dari TNI seberat 1,6 ton sudah tiba di Bandar Udara Tribhuvan, Kathmandu, Nepal, pada Kamis, 30 April 2015. Bantuan tersebut dikirim untuk membantu korban gempa bumi 7,9 skala Richter yang mengguncang Nepal pada Sabtu, 25 April 2015.
Setibanya di Kathmandu, TNI langsung menyerahkan bantuan tersebut secara simbolis kepada perwakilan militer Nepal. Pesawat Boeing TNI juga membawa sekitar 7 ton bantuan yang berasal dari pemerintah Indonesia.
Selain membawa bantuan, pesawat itu mengangkut 69 personel Tim Kemanusiaan dan Evakuasi yang terdiri atas elemen Palang Merah Indonesia, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Luar Negeri. Duta Besar Indonesia untuk Bangladesh dan Nepal, Iwan Winata Atmaja, hadir dalam penyerahan bantuan makanan tersebut.
INDRA WIJAYA