TEMPO.CO, Jakarta - Manajer Chelsea Jose Mourinho merasa bergembira bercampur bangga dan lelah setelah tim asuhannya keluar sebagai juara Liga Primer musim kompetisi 2014/15.
Manajer berjuluk The Special One itu menyatakan ia menerima risiko tidak kecil ketika kali kedua kembali ke Stamford Bridge. Koleksi 83 poin yang diraih pasukan The Blues sudah tidak mungkin terkejar oleh Arsenal dalam perburuan gelar Premier League.
Gelar juara Liga Primer dipastikan pada Minggu, 3 Mei 2015, ketika Chelsea menundukkan Crystal Palace 1-0 di Stamford Bridge. Gol pasukan Biru dicetak oleh Eden Hazard.
Pelatih asal Portugal itu berteka dan berniat tetap berada di Chelsea sepanjang Roman Abramovich masih menginginkannya, sebagaimana dikutip dari laman BBC.
Mourinho menyatakan, "Ketika anda kembali ke tempat di mana Anda sebelumnya pernah mendulang sukses, maka Anda menghadapi sedikit risiko mengenai catatan dan sejarah prestasi yang pernah Anda raih."
Katanya juga, "Saya dapat saja memilih klub lain di negara lain di mana kompetisi berjalan lebih mudah meraih gelar juara, tetapi saya justru memilih liga yang tersulit di Eropa, di mana saya merasa gembira sebelumnya."
"Di negara saya, Portugal, kami tidak akan kembali ke tempat di mana Anda sebelumnya meraih kegembiraan. Alasannya, hal itu berisiko."
Tapi, kata dia, "Saya justru mengambil risiko itu dan merasa gembira karena mampu meraih gelar juara Premier League di kali kedua melatih di sini."
Mengomentari kritik yang dialamatkan kepada dirinya, Mourinho menjawab, "Saya kira kami telah menunjukkan segala apa yang terpenting dalam sepak bola sejak hari pertama. Kami mampu menunjukkan gaya sepak bola menyerang yang fantastis, penguasaan bola yang fantastis, dan mampu menggalang pertahanan yang solid."
"Di negara saya ada ungkapan menarik, anjing menggonggong kafilah tetap berlalu. Mereka mungkin saja tidak tahu apa yang mereka pahami."
ANTARA