TEMPO.CO, Banda Aceh - Kronologi pengejaran terhadap orang yang diduga sebagai pembunuh dua anggota TNI di Aceh, TB, berlangsung bak film laga. TB dilumpuhkan setelah ditembak, sementara seorang kawannya berhasil melarikan diri.
Kepala Kepolisian Daerah Aceh Inspektur Jenderal Husein Hamidi mengatakan TB diduga terlibat dalam pembunuhan dua anggota TNI dari Kodim Aceh Utara di kawasan Kecamatan Nisam Antara pada 23 Maret 2015. ”Ini sedang kita dalami, tetapi diduga dia yang melakukan (penembakan),” kata Husein kepada wartawan, Selasa, 5 Mei 2015.
Kronologi penangkapan yang diperoleh Tempo dari kalangan kepolisian menyebutkan TB bersama kawannya yang masuk buronan polisi telah dipantau keberadaannya di Banda Aceh. Polisi yang dipimpin Komisaris Besar Erlin mengikuti TB bersama kawannya yang menggunakan sepeda motor dari Desa Lamlhom, Aceh Besar, masuk ke wilayah Banda Aceh, melalui Mata Ie ke Lampeuneurut, pukul 22.00 WIB, Senin.
Tepat di pinggir kali Kecamatan Krueng Barona Jaya yang menuju ke jembatan Lamnyong, terjadi kontak tembak antara buron dan polisi. TB pun terkena tembakan polisi.
Mereka kemudian berlari ke Desa Limpok, Darussalam, Aceh Besar, bersebelahan dengan kampus Universitas Syiah Kuala. Polisi terus mengejar.
Pada Selasa dinihari pukul 01.00 WIB, TB yang bersembunyi di samping rumah warga berhasil ditangkap. Sementara kawannya lari masuk ke semak-semak.
Sampai saat ini, rekan TB yang disebut-sebut berinisial K, masih dalam pengejaran polisi. Dia juga diduga membawa senjata jenis AK.
Polisi menyita sejumlah barang bukti berupa satu senjata pistol FN, tujuh amunisi FN, dan tiga amunisi AK, juga satu sepeda motor. Sementara TB dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, Banda Aceh, untuk perawatan.
ADI WARSIDI