TEMPO.CO, Bandung - Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Jawa Barat Komisaris Besar Polisi Sulistio Pudjo mengatakan masih ada 13 warga yang tertimbun longsoran bukit di Kampung Cibitung, Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan. Sedangkan satu warga bernama Iran Sobarna dinyatakan meninggal dunia dan tujuh orang mengalami luka berat/ringan.
"Kami perkirakan masih ada 13 warga yang tertimbun," ujar Pudjo melalui siaran pers yang diterima Tempo, Selasa, 5 Mei 2015.
Menurut Pudjo, tanah longsor itu terjadi akibat meledaknya pipa PT Geothermal Star Energy. Insiden itu terjadi pada Selasa siang, 5 Mei 2015.
"Karena berada di tempat yang tinggi, pipa yang berisi tekanan gas bumi yang kuat pecah," kata Pudjo.
Ia melanjutkan, ledakan pipa menghantam tanah di atas bukit. Tanah kemudian longsor dan menimpa penduduk yang sedang bekerja di perkebunan.
Menurut informasi yang dihimpun Tempo, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung sedang melakukan evakuasi dengan dibantu kepolisian dan TNI.
"Satu ekskavator sudah datang membantu penggalian tanah yang longsor," ujar Pudjo.
Korban luka berat sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Al-Ihsan di Kabupaten Bandung.
Berikut ini identitas korban luka yang sedang dirawat di Rumah Sakit Al-Ihsan:
Luka berat:
1. Dayu, 20 tahun, Kampung Cibitung RT 01 RW 15, Desa Margamukti.
2. Yosep, 6 tahun, Kampung Cibitung RT 01 RW 15, Desa Margamukti.
3. Dati, 68 tahun, Kampung Kertamanah RT 02 RW 16, Desa Margamukti.
Luka ringan:
1. Icah, 30 tahun, Kampung Cibitung RT 01 RW 15, Desa Margamukti.
2. Aas, 33 tahun, Kampung Cibitung RT 01 RW 15, Desa Margamukti.
3. Fuji, 8 tahun, Kampung Cibitung RT 01 RW 15, Desa Margamukti.
4. Ain, 50 tahun, Kampung Cibitung RT 01 RW 15, Desa Margamukti.
IQBAL T. LAZUARDI S.