TEMPO.CO, Jakarta - Baik Presiden Joko Widodo maupun para menteri memilih bungkam saat ditanya mengenai isu rombak kabinet atau reshuffle. "Sudah, tanya yang lain saja, kalau tak ada pertanyaan, ya, sudah," kata Jokowi seusai pelepasan Tim Nusantara Sehat Angkatan I di Istana Negara, Senin, 4 Mei 2015.
Setelah memberikan pernyataan tersebut, Jokowi kemudian meninggalkan kerumunan wartawan. Hal serupa dilakukan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto.
Andi juga memilih tak menjawab pertanyaan wartawan. "Permisi, saya permisi ya," ujar Andi sambil menggeleng-gelengkan kepala dan menuju mobilnya.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla membenarkan akan ada pergantian posisi menteri, tapi tidak menjelaskan kapan waktunya. "Ya, tentu (reshuffle) dalam waktu ke depan inilah," kata JK di Kantor Wakil Presiden.
Adapun Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil saat ditanya tentang reshuffle lebih memilih menanggapi kondisi perekonomian daripada mengomentari kinerja para menteri. Menurut Sofyan, dengan lama kerja enam bulan, Presiden Jokowi tentu sudah bisa menilai kinerja menterinya. "Sekali lagi, ini saya komentar tentang perekonomian, kalau reshuffle itu urusan Presiden," tutur Sofyan.
Menurut Sofyan, tantangan yang dihadapi perekonomian Indonesia, baik dari faktor eksternal maupun internal, cukup berat. Faktor eksternal misalnya turunnya harga komoditas serta pertumbuhan ekonomi Cina dan Uni Eropa yang diakui menghambat laju perekonomian dalam negeri.
Adapun penyebab internal misalnya pelarangan ekspor mineral mentah. Tak optimalnya kinerja industri mineral lokal juga berimbas pada perekonomian. Namun larangan tersebut, kata Sofyan, akan berdampak baik pada jangka panjang.
FAIZ NASHRILLAH
Baca Juga:
Datang untuk Sofifi, Sultan Tidore Tolak Kedatangan Jokowi
Longsor Pangalengan, 13 Warga Diduga Masih Tertimbun
Tedjo: Pencopotan Budi Waseso Urusan Polri