TEMPO.CO, Jakarta - Rahim Soekasah, anggota tim Ad-Hoc Sinergi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), meminta Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menenangkan diri lebih dulu untuk menyelesaikan kisruh persepakbolaan Indonesia. “Tenangkan pikiran dan jangan mendengarkan suara-suara yang tidak benar itu,” kata Rahim, mantan Ketua Badan Tim Nasional PSSI, di Jakarta, Senin, 4 Mei 2015.
Rahim tidak mau merinci lebih jauh tentang siapa yang dimaksud dengan “suara-suara yang tidak benar” itu. Tapi, yang jelas, tokoh yang lama memimpin klub Pelita Jaya ini, mengharapkan Menteri Imam tidak membuat sepak bola Indonesia menjadi terpecah-belah lagi.
Rahim bahkan mengklaim kinerja pengurus pusat PSSI dalam beberapa tahun terakhir ini adalah yang terbaik. “Meski memang belum sempurna dan mestinya pemerintah ikut mendukung,” kata Rahim.
Adapun Menteri Imam membekukan PSSI karena pengurusnya dinilai membuat beberapa pelanggaran. Hal ini terutama pada pengabaian PSSI dan PT Liga Indonesia terhadap rekomendasi dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) tentang dua dari 18 klub Liga Super Indonesia yang dinilai tidak memenuhi syarat ikut kompetisi. Menteri Imam mendukung langkah BOPI.
PSSI kemudian bereaksi dengan menghentikan kompetisi Liga Super Indonesia 2015 dengan alasan force majeure atau penyebab terhalangnya kegiatan yang tidak bisa dielakkan seperti bencana alam dan perang.
Adapun Menteri Imam meneruskan rencananya untuk membentuk Tim Transisi yang mengambil alih kewenangan PSSI selama dibekukan. Rabu, 6 Mei 2015, nama-nama anggota Tim Transisi dijadwalkan untuk diumumkan. "Nanti Rabu akan kami umumkan, jumlahnya ganjil untuk memudahkan pengambilan keputusan," ujar Menteri Imam di kantornya, Senin malam, 4 Mei 2015.
Menteri Imam mengatakan pihaknya sangat berhati-hati dalam menentukan anggota Tim Transisi. "Perlu waktu bagi bagi kami melihat secara cermat dan hati-hati karena kami ingin Tim Transisi ini betul-betul berintegritas dan memberikan harapan besar bagi sepak bola nasional," ujar Imam.
Tim Transisi diharapkan Imam seperti Tim Sembilan Menpora yang dibentuk pada Januari dan berakhir masa kerjanya 30 April 2015. "Ketika kami mengumumkan Tim Sembilan, ada kehati-hatian karena kami tidak ingin mundur ke belakang dikaitkan dengan ini itu, makanya ketika ada pihak yang akan menyerang Tim Sembilan, tidak ada celah," kata Imam.
Pembentukan Tim Transisi PSSI disebutkan di dalam Surat Keputusan Menpora yang tidak lagi mengakui seluruh kegiatan yang dilakukan oleh PSSI per tanggal 17 April 2015. Salah satu tugas tim itu, menjadi supervisi kompetisi sepak bola yang dijalankan oleh PT Liga Indonesia.
HARI PRASETYO | RINA WIDIASTUTI