TEMPO.CO, Jakarta - Korban tewas akibat bencana longsor di Kampung Cibitung, Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, bertambah menjadi empat orang. Sementara itu, lima lainnya masih belum ditemukan.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sapto Purwo Nugroho mengatakan pendataan korban masih dilakukan. "Jumlah orang hilang masih bisa naik-turun karena masih diidentifikasi," kata Sapto yang dihubungi pada Rabu, 6 Mei 2015.
Korban tewas di antaranya terdiri atas seorang ibu dan bayi perempuan berusia 1,5 tahun. Mereka adalah Iran Sobarna, 55 tahun, Nayla (1,5), Mak Oja (60), dan Pardi (70).
Adapun korban yang belum ditemukan adalah Mak Wiwi, Dedeh, Nurul, Asep Juju, dan Ayi. Semuanya merupakan warga RW 15 Kampung Cibitung, Desa Marga, Pengalengan.
Hingga pukul 06.00 WIB tadi, kata Sapto, data terbaru menyebut longsor menyebabkan 6 rumah roboh dan 5 rumah mengalami rusak berat. Saat darurat ditetapkan hingga tiga hari setelah bencana terjadi.
Longsor terjadi pada Selasa, 2 Mei 2015, pukul 15.00 WIB. Longsor diakibatkan hujan deras yang terus mengguyur selama beberapa hari sebelumnya. Longsor juga menyebabkan pipa PT Geothermal Star Energy meledak.
Berikut data terbaru korban longsor Pengalengan hingga Rabu pagi, 6 Mei 2015, pukul 06.00 WIB:
Meninggal dunia:
• Iran Sobarna (55 tahun)
• Nayla (1,5)
• Mak Oja (60)
• Pardi (70)
Hilang belum ditemukan:
• Mak Wiwi
• Dedeh
• Nurul
• Asep Juju
• Ayi
Korban luka berat:
• Dayu (20)
• Yosep (6)
• Oman (40)
• Dati (68)
• Engkos (55)
Korban luka ringan:
• Irah (30)
• Aas (33)
• Ayi (50)
• Puji (8)
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA