TEMPO.CO, Barcelona - Barcelona akan menjamu Bayern Muenchen dalam laga pertama babak semifinal Liga Champions di Camp Nou pada dinihari nanti. Duel ini akan menimbulkan gejolak batin bagi Josep Guardiola, pelatih Muenchen, yang kali pertama menginjakkan kaki di markas bekas klubnya tersebut.
Pep--begitu Guardiola disapa--melatih Barcelona selama empat musim, sejak 2008 hingga 2012. Dalam periode itu, bekas gelandang bertahan Spanyol ini tercatat sebagai pelatih terbaik sepanjang sejarah Barcelona dengan 14 gelar. Dia bahkan meraih treble gelar juara pada musim pertamanya, yaitu La Liga, Copa del Rey, dan Liga Champions.
Pep melatih Bayern Muenchen sejak dua tahun lalu. Di Jerman, dia sudah membawa klub berjuluk Die Bayern itu memenangi dua kali Bundesliga pada musim lalu dan saat ini. Sayang, saat bertandang ke Camp Nou, performa anak asuhnya dalam masa krisis. Klub itu habis dilanda tekanan setelah ditekuk Bayer Leverkusen 0-2 pada akhir pekan lalu. Sebelumnya, Muenchen gagal menjemput impian meraih treble gelar juara lantaran tak lolos ke final DFB-Pokal setelah ditahan imbang 1-1 oleh Borussia Dortmund.
Hal itu berbanding terbalik dengan Barcelona yang saat ini membikin keder para penantangnya. Klub berjuluk Blaugrana itu tak terbendung dalam enam laga terakhirnya. Bahkan mereka mengoleksi 16 gol dari tiga laga paling ujung. Itu artinya, Barca mencetak 5,3 gol dalam setiap pertandingan.
Makin berat karena di sana ada "tiga trisula" yang sangat mematikan, yakni Neymar, Suarez, dan Lionel Messi. Neymar dan Suarez sedang dalam masa subur mencetak gol. Ditambah Messi yang selalu memberi warna yang sulit diprediksi. "Kami datang untuk menang," tutur Guardiola, menghalau keraguan.
Pelatih 44 tahun itu tentu tak mau dipermalukan di bekas rumahnya sendiri. Dia berjanji akan membuang sistem bertahan walau performa timnya sedang menurun. "Hampir mustahil untuk bertahan. Kami akan menyerang dan menghasilkan gol," ucapnya.
ESPN FC | TRI SUHARMAN