TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi berjanji akan menjalankan rekomendasi dari Tim Sembilan yang masa tugasnya telah berakhir pada 30 April 2015. Bahkan, Menpora menginginkan agar tim yang dipimpin oleh Mantan Wakil Kepala Kepolisian RI Oegroseno itu tetap memantau kerja kementeriannya agar rekomendasi itu benar-benar dijalankan dengan baik.
"Mungkin sebagian sudah kami tindak lanjuti, saya minta Tim Sembilan tetap melakukan pemantauan agar rekomendasi yang mereka berikan berjalan baik dan obyektif," ujar Menpora, di kantornya, Senayan, Rabu, 6 Mei 2015.
Hasil kerja Tim Sembilan yang dibentuk pada Januari 2015 itu dilsusun dalam bentuk laporan rekomendasi pada Menpora. Ada sembilan poin rekomendasi. Beberapa di antaranya sudah dilakukan, seperti membuat Nota Kesepahaman dengan Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK), menunda kompetisi sepak bola sampai klub memenuhi persyaratan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Akan tetapi, beberapa yang lain belum dijalankan seperti membentuk Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) bidang olahraga.
Terkait rekomendasi untuk membentuk penyidik olahraga, Menpora menjanjikan secepatnya akan dijalankan. "Itu masuk dalam blue print kami, secepatnya akan dilakukan," ujar Menteri Imam.
Jika tim penyidik olahraga telah dibentuk, Menpora berkeyakinan kasus pengaturan skor dalam pertandingan sepak bola Indonesia seperti 'Sepak Bola Gajah' yang terjadi saat PSS Sleman melawan PSIS Semarang, November 2014 lalu, akan bisa cepat terungkap. "Ini penting untuk memastikan hal-hal seperti pengaturan skor, judi bola, tidak terjadi lagi di masa mendatang," kata dia.
Menpora mengatakan Indonesia harus belajar dari Vietnam yang berhasil mengungkap pelaku pengaturan skor dengan cepat. "Saya kira kalau dilaksanakan dengan serius, tidak ada muatan politik, kasus itu akan cepat terungkap," ujarnya.
RINA WIDIASTUTI