TEMPO.CO, Washington- Pemerintah Amerika Serikat menawarkan hadiah sebesar US$ 20 miliar (Rp 259 miliar) untuk informasi apa saja terkait empat pemimpin militan ISIS kelompok "Iraq dan Levant". Pernyataan tersebut dirilis oleh Depertemen Luar Negeri AS.
"Mereka bertanggung jawab atas pelanggaran hak asasi manusia yang sistematis, termasuk eksekusi massal, pemerkosaan dan pembunuhan anak-anak." kata juru bicara Departemen luar negeri AS.
Pernyataan yang secara resmi dikeluarkan pada Selasa 5 Mei 2015 mengatakan bahwa Menlu AS John Kerry juga mengeluarkan keempat nama orang tersebut, yakni Abd al-Rahman Mustafa al-Qadhi; Abu Muhammad al-Adnani; Tarkhan Tayumurazovich Batirashvili dan Tariq Bin-al-Tahar Bin al Falih al-'Awni al-Harzi.
Seperti yang dilansir BBC pada 6 Mei 2015, dari keempatnya masing-masing memiliki harga yang berbeda-beda. Yang paling mahal adalah informasi untuk Abd al-Rahman Mustafa al-Qadhi sebesar US$ 7 juta. Al-Qadhi adalah pejabat senior ISIS dan juga pendiri kelompok, Abu Musab al-Zarqawi.
US$ 5 juta masing-masing untuk Adnani dan Batirashvili dan US$ 3 juta untuk Harzi. Adnani adalah seorang juru bicara ISIS; Batirashvili sebagai komandan medan perang di Suriah utara dan Harzi sebagai kepala pengebom bunuh diri ISIS.
Sebelumnya pemerintah AS telah mengumumkan hadiah sebesar US$ 10 juta untuk informasi dari pemimpin utama ISIS Abu Bakar Baghdadi.
ISIS selama ini telah menculik dan mengeksekusi sejumlah sandera AS, termasuk wartawan AS, James Foley dan Steven Sotloff, dan pekerja bantuan Abdul Rahman (Peter) Kassig.
Yang terbaru ISIS telah mengaku bertanggung jawab atas serangan di Texas yang menewaskan dua orang penyerangnya pada minggu 3 Mei 2015.
Dua orang yang tewas tersebut adalah tentara kekhalifahan yang menyerang sebuah kontes menggambar kartun Nabi Muhammad yang diadakan di pusat konferensi di Garland dekat Dallas.
Selain itu menurut pihak berwenang AS, mengatakan bahwa mobil yang digunakan oleh para penyerang terdapat bom didalamnya.
BBC|YON DEMA