TEMPO.CO, Washington - Amerika Serikat menyiapkan hadiah uang sebesar US$ 20 juta atau sekitar Rp 260 miliar bagi siapa saja yang memberikan informasi keberadaan empat anggota senior Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Kementerian Luar Negeri AS dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Selasa, 5 Mei 2016, menyatakan Menteri Luar Negeri John Kerry memiliki wewenang membayar informasi intelijen mengenai keberadaan Abd al-Rahman Mustafa al-Qaduli, Abu Mohammed al-Adnani, Tarkhan Tayumurazovich Batirashvili, dan Tariq Bin-al-Tahar Bin al Falih al-'Awni al-Harzi.
Kerry menyediakan hadiah uang US$ 5 juta atau sekitar Rp 65 miliar untuk setiap informasi tentang Adnani, juru bicara ISIS, dan Batirashvili alias Omar al-Sisshani, komandan militer ISIS.
Qaduli, pemimpin senior kelompok militan itu, sebelumnya merupakan pengikut pendiri ISIS, yakni Abu Musab al-Zarqawi. AS menyediakan hadiah US$ 7 juta atau sekitar Rp 91 miliar bagi pemberi informasi tempat persembunyian Qaduli. Dia menjadi pemimpin ISIS di Mosul selama penyerbuan AS di Irak, ketika kelompok ini keluar dari Al-Qaidah di Irak.
AS juga menyiapkan dana US$ 3 juta atau sekitar Rp 39 miliar untuk informasi keberadaan Harzi, seorang berkebangsaan Tunisia, yang dituduh menjadi penyokong keuangan ISIS. Sedangkan informasi mengenai pemimpin ISIS, Abu Bakar Bagdadi, akan ditukar AS dengan hadiah duit US$ 10 juta atau sekitar Rp 130 miliar.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN