Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kronologi Aktivis Save Our Soccer Dilaporkan versi Pengacara

image-gnews
Apung Widadi. TEMPO/Dasril Roszandi
Apung Widadi. TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta-- Apung Widadi, aktivis Save Our Soccer, yang kerap mengkritisi kebijakan Persatuan Sepak Bola Seluruh  Indonesai (PSSI) mendadak didatangi polisi di kantor Metro TV, Rabu malam lalu.  Ia diberi surat panggilan setelah  membuka laporan keuangan PT Liga Indonesia di acara Mata Najwa.

Surat panggilan bernomor 2490/V/2015 dari Kepolisian Daerah Metro Jaya itu meminta Apung bersaksi dalam  dugaan tindak pidana penyebaran berita bohong atau pencemaran nama baik dan fitnah melalui media eletronik.  Dugaan ini menyertakan pasal berlapis yakni pasal14 nomor 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946, pasal 310 dan  311 KUHP, serta pasal 45 ayat 1 dan pasal 27 ayat 3 Undang-Undang No 11 Tahun 2008 tentang informasi dan  transaksi eletronik.

Dalam panggilan kepolisian itu, Apung disebut membuat tulisan di grup Forum Diskusi Sporter Indonesia (FDSI) yang  berada di Facebook pada 08 Februari tahun lalu. Tulisan bekas aktivis Indonesian Corruption Watch itu berisi tudingan  bahwa La Nyalla Mattalitti yang disingkat LNM, yang saat ini terpilih sebagai ketua PSSI, menggunakan uang hak siar  tim nasional di bawah usia 19 tahun untuk membiayai Persebaya Surabaya.

Ahmad Diky, pengacara Apung mengatakan laporan ke polisi diajukan oleh Aristo Pangaribuan, Direktur Hukum PSSI sekitar Februari 2014. Namun anehnya, kata dia, perkara yang dilaporkan Aristo adalah komentar kliennya dalam grup FDSI yang sifatnya tertutup. Artinya, kata dia, tulisan Apung hanya untuk bahan diskusi anggota forum sendiri yang isinya sporter bola.

"Tapi kok bisa bocor?" kata Diky yang dihubungi melalui teleponnya, sore ini. "Tulisan klien kami juga tak ada niat untuk mencemarkan nama baik. Ini hanya diskusi untuk kebaikan PSSI," dia menambahkan.

Menurut Diky, laporan Aristo diduga kuat berkaitan dengan sikap kritis Apung terhadap PSSI sebelumnya. Ia banyak mengungkap data-data tentang dugaan penyelewengan di tubuh induk sepak bola tersebut selama Januari.  Pihak PSSI pun gerah dengan ulah kliennya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Apung, kata Diky, kemudian mendapat panggilan polisi sekitar Juni 2014. Namun panggilan itu tak dipenuhi lantaran alamat surat panggilan tidak mencantumkan tempat tinggal kliennya, tetapi kantor lembaga studi advokasi masyarakat (Elsam) di Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Panggilan kedua sebulan kemudian juga sama, tak dialamatkan ke kediaman Apung. Bahkan panggilan ketiga yang dilayangkan di Metro TV masih saja menggunakan alamat Elsam di Pasar Minggu, Jakarta Selatan.  "Panggilan jelas cacat hukum karena tak memenuhu unsur identitas terlapor," katanya.

Diky mengatakan rentang waktu antara panggilan kedua dengan terakhir hampir satu tahun. Sehingga dia menduga kasus sengaja dicuatkan lantaran Apung kembali mengkritisi PSSI beberapa bulan terakhir. Apalagi PSSI kini dalam ambang kehancuran setelah dibekukan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga. "Ini jelas upaya untuk membungkam kebebasan berpendapat," katanya.

Diky menambahkan pengacara sedang merembukkan langkah hukum yang akan ditempuh ke depan. Apalagi panggilan ketiga ini bisa dilanjutkan dengan penjemputan paksa kliennya. Namun dia mengimbau kepolisian untuk memenuhi prosedur pemanggilan kliennya terlebih dahulu, "Kalau dipaksakan, ini bisa tak memenuhi prosedur pemanggilan," katanya.

TRI SUHARMAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

7 April 2023

Sejumlah pemuda menyalakan lilin dan membentangkan poster saat menggelar
Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

Berbagai sektor kehilangan peluang meraup cuan karena batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia. Potensi uang yang hilang diperkirakan Rp 150 triliun.


Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

17 Februari 2023

Logo PSSI.
Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

PSSI terbentuk di Yogyakarta pada 19 April 1930


Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

14 Oktober 2022

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (tengah) didampingi Wakil Ketua Iwan Budianto (kanan) dan Sekjen Yunus Nusi tiba untuk dimintai keterangan di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis 13 Oktober 2022. Komnas HAM meminta keterangan PSSI dan pihak penyelenggara siaran pertandingan Arema melawan Persebaya 1 Oktober 2022 untuk proses pemantauan dan penyelidikan atas kasus tragedi kemanusiaan Stadion Kanjuruhan Malang. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

Jawaban Ketum PSSI Iwan Bule Soal Desakan Mundur, Sanksi FIFA, dan Temuan Soal Tragedi Kanjuruhan


Kongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama

29 Mei 2021

Logo PSSI. (pssi.org)
Kongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama

Kongres biasa PSSI digelar di salah satu hotel di Jakarta, Sabtu, 29 Mei 2021, mulai pukul 14.00 WIB.


HUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo

19 April 2021

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan disela pelaksanaan Piala Menpora mengunjungi Balai Persis meletakan karangan bunga HUT Ke-91 PSSI, di tugu Soeratin di Balai Persis Solo, Senin (19/4/2021) (ANTARA/Bambang Dwi Marwoto)
HUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo

PSSI menghormati sejarah perjalanan perkembangan federasi persepakbolaan Indonesia dengan meletakkan karangan bunga di patung Soeratin.


Begini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional

11 Februari 2021

Nurdin Halid. TEMPO/Subekti
Begini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional

Nurdin Halid mendapat gelar Doctor Honoris Causa Unnes. Begini jejaknya yang kontroversial di sepak bola nasional.


PSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2

19 Januari 2021

Logo PSSI. (pssi.org)
PSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2

PSSI akan membahas dua agenda, termasuk nasib kompetisi, dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) yang digelar secara virutal pada Rabu.


PSSI Akan Gelar Kongres Tahunan Pada 27 Februari 2021

26 Desember 2020

Logo PSSI. (pssi.org)
PSSI Akan Gelar Kongres Tahunan Pada 27 Februari 2021

PSSI dijadwalkan akan menggelar kongres tahunan pada 27 Februari 2021 yang akan dilakukan secara virtual.


Liga Sepak Bola Ukraina Sudah Boleh Dihadiri Penonton

23 Juli 2020

Ilustrasi sepak bola. Reuters
Liga Sepak Bola Ukraina Sudah Boleh Dihadiri Penonton

Ukraina bakal mulai mengizinkan pertandingan sepak bola untuk mulai disaksikan langsung oleh penonton dengan jumlah maksimal seperempat kapasitas.


Liga 1: Jelang Vs Arema FC, Persib Bandung 2 Kali Diteror Petasan

30 Juli 2019

Persib Bandung. (instagram/@persib_official)
Liga 1: Jelang Vs Arema FC, Persib Bandung 2 Kali Diteror Petasan

Persib Bandung mendapat dua kali teror petasan sebelum menjalani laga tandang melawan Arema FC dalam laga tunda Liga 1 pekan keempat.