TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan bahwa produk kulit nasional membutuhkan branding untuk bisa lebih dikenal ke mancanegara.
"Mutu produk kulit dalam negeri saat ini telah cukup baik dan sudah diekspor. Namun masih sangat sedikit yang memiliki branding dan dikenal di mancanegara," kata Menperin Saleh Husin pada acara pembukaan Pameran Indo Leather and Footware (ILF) 2015 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis.
Menperin mengatakan produksi kulit dalam negeri pada umumnya digunakan oleh pengusaha luar negeri yang memiliki branding. Menperin mengatakan Kemenperin akan berjuang keras agar mutu dan kualitas produk kulit dan produk barang jadi kulit dapat ditingkatkan dan memiliki konsistensi.
"Selanjutnya, pemerintah akan membantu agar produk dalam negeri memiliki branding," ujar Menperin.
Untuk mewujudkan hal tersebut, tentunya harus ada sinergi program yang intensif antara dunia usaha, pemerintah, dan para penggiat event organizer.
Tujuannya, ujar Menperin, adalah agar produk dalam negeri dapat berdaya saing di pasar global, sehingga perdagangan bebas dunia atau Free Trade Agreement (FTA) bukanlah suatu hambatan dalam pemasaran produk dalam negeri.
ILF 2015 digelar pada 7-9 Mei 2015, yang diikuti oleh lebih dari 150 perusahaan dari berbagai negara, seperti Indonesia, Tiongkok, India, Italia, Jerman, Jepang, Malaysia, Taiwan, Turki, Spanyol dan Singapura.
Pameran tersebut juga menghadirkan teknologi mesin laser terkini yang bermanfaat dalam industri kulit dan sepatu serta semi-finished leather, finished, dan berbagai teknologi mesin lainnya.
ANTARA