TEMPO.CO, Washington - Pengadilan banding Amerika Serikat memutuskan pengumpulan metadata telepon yang dilakukan oleh Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) tidak sah menurut undang-undang. Putusan ini menjadi penting karena membuka jalan bagi penuntutan secara hukum di masa depan terhadap lembaga itu.
Sebuah panel yang terdiri atas tiga hakim federal menyatakan praktek pengawasan ini "melebihi ruang lingkup yang diamanatkan Kongres". Pengadilan tidak menutup kemungkinan pada isu konstitusi yang lebih besar dan mengirim kasus tersebut kembali ke pengadilan yang lebih rendah untuk proses lebih lanjut.
Praktek pengawasan kontroversial lembaga ini pertama kali diungkap ke publik oleh whistleblower NSA, Edward Snowden, pada 2013. Snowden kini hidup di pengasingan di Inggris demi menghindari tuntutan hukum.
Program ini mengumpulkan catatan telepon dari seluruh warga AS untuk memungkinkan pencarian yang ditargetkan berdasarkan nomor telepon atau pengenal lainnya yang terkait dengan organisasi teroris. Namun, dalam prakteknya, NSA menggunakan kewenangan ini secara lebih luas.
Steve Vladeck, seorang profesor hukum di American University, menyebut keputusan itu "sangat penting". Namun ia menyatakan semua kembali ke Kongres, karena kewenangan lembaga ini berakhir pada 1 Juni mendatang.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional, Ned Price, mengatakan kepada CNN bahwa Gedung Putih sedang meninjau keputusan ini. "Presiden jelas menyatakan percaya bahwa kita harus mengakhiri program ini, tapi juga harus menciptakan mekanisme alternatif untuk itu," katanya.
GUARDIAN | CNN | INDAH P.