TEMPO.CO, Jakarta - Kopilot Germanwings, Andreas Lubitz, yang diduga sengaja menabrakkan pesawat di Pegunungan Alpen, Prancis, pada Maret lalu sehingga menewaskan 150 orang di dalamnya ternyata telah berlatih mengurangi ketinggian pada penerbangan sebelumnya.
Seperti dilansir Reuters pada Rabu, 6 Mei 2015, surat kabar Jerman, Bild, mengutip seorang sumber yang dekat dengan lembaga investigasi kecelakaan Prancis (BEA) mengatakan kopilot 27 tahun itu telah berlatih mengurangi ketinggian pesawat pada penerbangan keluar dari Dusseldorf ke Barcelona pada hari yang sama dengan kecelakaan.
"Dia berlatih menurunkan ketinggian yang berlangsung selama beberapa menit, dan itu tidak dibenarkan dalam aeronautika," ujar sumber kepada Bild.
Namun Lufthansa, yang memiliki Germanwings, menolak mengomentari laporan Bild tersebut dan menunggu hasil investigasi yang sedang berlangsung.
Jaksa yang menangani kasus ini percaya pria 27 tahun itu mengunci kapten di luar kokpit dan sengaja menurunkan ketinggian pesawat dalam penerbangan dari Barcelona ke Dusseldorf pada 24 Maret 2015.
Lubitz diketahui menderita depresi berat pada masa lalu, dan komputer yang ditemukan di rumahnya menunjukkan dia juga telah menggunakan Internet untuk penelitian cara bunuh diri pada hari-hari menjelang kecelakaan itu.
Jaksa juga menemukan serpihan kertas yang telah disobek yang berisi catatan keterangan sakit di rumahnya yang menunjukkan Lubitz seharusnya tidak terbang pada hari itu.
REUTERS | YON DEMA