TEMPO.CO, Belfast - Seorang pria mengaku diusir dari dua restoran populer di tepi laut hanya karena ia memiliki tato pada lehernya. Semuanya berawal ketika Andy Smith, 28 tahun, sedang menikmati malam yang indah bersama dengan istrinya, Janeen, 27 tahun, di Portrush, Irlandia Utara, Jumat malam waktu setempat.
Seperti dilansir Mirror, Senin, 5 Mei 2015, pasangan tersebut pergi ke restoran Neptune and Prawn di kota, tapi tiba-tiba mereka didekati staf restoran yang meminta mereka pergi meninggalkan restoran tersebut. "Kami pergi ke Neptune and Prawn ketika seorang pria datang dan berkata kepada suami saya bahwa ia harus pergi karena tato di lehernya," kata Janeen.
Pasangan tersebut pun kecewa dan sepakat pergi ke Harbour Bar, yang juga dimiliki Ramore Restoran. "Kami masuk dan memesan beberapa minuman, dan Andy memesan makanan," ujar Janeen. "Kami sedang duduk menikmati minuman kami ketika penjaga pintu datang dan mengatakan bahwa kami harus pergi."
Pada tahap itu, menurut Janeen, makanan Andy tiba dan dia bertanya kepada penjaga apakah Andy bisa makan sebelum mereka pergi karena ia sudah membayar untuk itu. Mereka pun membiarkan Andy makan.
"Kami benar-benar kecewa. Kami bukan pemabuk, kami tidak menciptakan ketidaknyamanan. Kami hanya duduk mengurus urusan sendiri," tuturnya. "Salah satu tato Andy adalah nama putrinya, dan yang lain adalah kadal. Jadi saya tidak melihat bagaimana mereka bisa tersinggung."
Menurut dia, Andy telah memiliki tato selama bertahun-tahun, dan mereka tidak pernah punya masalah sebelumnya.
Manajemen restoran menolak berkomentar. Ketika ditanya tentang insiden tersebut, seorang juru bicara mengatakan, "No comment."
MIRROR | YON DEMA