TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi akhirnya mengumumkan Tim Transisi Pembenahan Tata Kelola Sepak Bola Indonesia di kantornya Jumat, 8 Mei 2015. Tim yang beranggotakan 17 personel itu diberi tagline 'Indonesia Memanggil'.
Menpora menegaskan semua anggota Tim Transisi itu sudah diteliti satu persatu. Mereka dipastikan tidak terlibat dalam konflik masa lalu yang terjadi di Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, serta bersedia menjadi anggota tim tersebut. "Sungguh amat sangat membutuhkan waktu untuk meneliti satu persati nama yang masuk dalam Tim Transisi ini," ujar Menpora saat jumpa wartawan di kantornya.
Setelah pengumuman ini, Menpora mengatakan akan memanggil seluruh anggota Tim Transisi pada pekan depan. "Nantinya kami semuanya akan membulatkan tekad untuk bersama-sama membenahi sepak bola Indonesia," kata dia.
Dalam rapat pleno pertama itu, seluruh anggota tim itu akan menentukan sendiri siapa yang akan menjadi Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris serta pembagian tugasnnya. Untuk membantu pekerjaannnya, Menpora akan menyiapkan tim teknis. "Tetapi untuk tim teknis diserahkan pada mereka karena kami ingin menjaga independensi sehingga mereka leluasa membedah sekaligus merencanakan sepak bola Indonesia," tutur dia.
Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora Gatot S. Dewa Broto menambahkan jika Tim Transisi itu tidak akan bekerja mulai dari nol. "Mereka akan kami pegangi dengan road map yang telah kami siapkan selama sepuluh hari ini," ujar Gatot.
Tugas Tim Transisi, kata Gatot, menjalankan tugas dan kewenangan PSSI, seperti menyiapkan tim nasional untuk laga-laga internasional, memastikan kompetisi berjalan, dan memfasilitasi kongres PSSI untuk membentuk kepengurusan PSSI yang baru.
Pembentukan Tim Transisi sebenarnya sudah dicantumkan dalam Surat Keputusan Pembekuan Seluruh Kegiatan PSSI yang ditandatangani pada 17 April 2015. Tim itu semula ditargetkan selesai akhir bulan lalu, tetapi molor.
Seharusnya pengumuman Tim Transisi sudah dilakukan Rabu lalu seperti janji Menpora. Namun, setelah bertemu dengan Presiden Joko Widodo, rencana itu batal. Menteri Imam kembali minta waktu untuk mendengar masukan dari berbagai pihak sekaligus menyiapkan langkah strategis setelah tim diumumkan.
Pengamat sepak bola Tondo Widodo mengaku terkejut dengan susunan anggota Tim Transisi. Menurut dia, mereka berasal dari berbagai bidang pekerjaan, ada tiga orang walikota, mantan Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ada dari orang bola, bahkan ada dari bos 'Kaskus'. "Ini kejutan, ada sebagian nama yang sudah dikenal tetapi ada juga yang tidak akrab di telingga," ujarnya saat dihubungi via telpon kemarin.
Tondo merasa optimistis dengan anggota Tim Transisi itu. "Nama-nama itu belum tercemar di sepak bola, ini menarik untuk dicermati dan kita kasih kesempatan pada beliau-beliau yang ada di situ untuk memperbaiki sepak bola Indonesia," ujarnya.
Anggota tim transisi pembenahan tata kelola sepak bola Indonesia
Indonesia Memanggil:
1. Fx Hadi Rudyatmo (Walikota Solo)
2. Lodewik F. Paulus (Mantan Danjen Kopasus TNI Berpangkat Letnan Jenderal)
3. Ridwan Kamil (Walikota Bandung)
4. Eddi Rumpoko (Walikota Batu Malang)
5. Ricky Yakobi (Mantan Pemain Timnas Sepak Bola)
6. Bibit Samad Riyanto (Mantan Pimpinan KPK)
7. Darmin Nasution (Mantan Gubernur Bank Indonesia)
8. Ceppy T. Wartono (Mantan Anggota DPR)
9. Tommy Kurniawan (Artis)
10. Iwan Lukminto (Pengusaha Tekstil Sritek)
11. Francis Wanandi
12. Saut H. Sirait (Mantan Anggota KPU)
13. Andrew Darwis (Bos Komunitas Online Terbesar di Indonesia)
14. Farid Husaini (Mantan Dokter PSM Makassar)
15. Zuhairi Misrawi
16. Diaz Faizal Hendropriyono (Komisaris Telkomsel)
17. Velix F. Wangai (Mantan Staf Khusus Presiden SBY)
RINA WIDIASTUTI