TEMPO.CO, Malang - Wali Kota Batu Eddy Rumpoko terpilih masuk keanggotaan Tim Transisi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia. Dia merupakan sosok populer di kalangan Aremania, suporter klub Arema Cronus. Tim Transisi yang beranggotakan 17 tokoh telah diumumkan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi pada Jumat malam, 8 Mei 2015.
Eddy pernah terpilih menjadi Dewan Pembina Yayasan Arema saat terjadi dualisme kepengurusan Arema pada 2011. Eddy seangkatan dengan (almarhum) Lucky Adrianda Zainal, pendiri Arema Malang (nama lama Arema Indonesia dan kini Arema Cronus).
Dengan latar belakang seperti itu, Eddy siap menyelesaikan sengketa klaim kepemilikan ganda Arema. Pelaksana Tugas Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kabupaten Malang itu akan mendorong percepatan rekonsiliasi serta menghasilkan win-win solution demi mempersatukan Arema kembali.
Eddy mengatakan bakal segera berkomunikasi dengan seluruh elemen Arema, terutama dengan pengurus dan Aremania. “Saya tahu dan memahami sejarah dan masalah Arema. Insya Allah, semoga keberadaan saya di Tim Transisi bisa membantu penyatuan Arema,” kata Eddy setelah namanya diumumkan Menteri Imam Nahrawi.
Eddy mengaku bangga dan terhormat dipilih jadi anggota Tim Transisi PSSI. Ia berujar ditelepon sendiri oleh Menteri Imam Nahrawi pada Jumat sore. Ia menganggap penunjukan itu sebagai tugas negara yang pantang ditolak. Namun Eddy mengaku tidak tahu alasan Imam Nahrawi memilih dirinya.
Eddy Rumpoko diduga masuk Tim Transisi karena kekuatan lobi partainya, PDI Perjuangan, ditambah latar belakangnya yang lama di dunia sepak bola. Diharapkan dengan masuknya Eddy, persoalan dualisme kepengurusan Arema—antara Arema Indonesia versus Arema Cronus—bisa cepat selesai. Arema yang bersatu bisa memudahkan misi Imam Nahrawi untuk mereformasi PSSI.
ABDI PURMONO