TEMPO.CO, Padang - Ekonom dari Universitas Indonesia, Faisal Basri, mengaku sering diundang dalam diskusi evaluasi atas kinerja sejumlah menteri. Namun dia enggan datang.
"Saya tak datang, karena ada pihak-pihak yang inginkan isu reshuffle itu untuk menjadi menteri. Ngapain saya tanggapi orang-orang seperti itu," ujarnya saat berada di Kota Padang, Sumatera Barat, Jumat, 8 Mei 2015.
Ibaratnya, menurut Faisal, ini peluang bagi mereka di depan gawang yang tinggal menggolkan. "Itu kepentingan politik," ucapnya.
Ihwal ada menteri yang kinerjanya kurang puas, Faisal hanya menuturkan mereka baru bekerja beberapa bulan.
Sebelumnya, isu itu muncul setelah Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan perombakan kabinet akan dilakukan dalam waktu dekat. Tujuannya, ujar Kalla, untuk memperbaiki kinerja sejumlah kementerian yang dianggap kurang berprestasi.
ANDRI EL FARUQI