TEMPO.CO, Bandung - Akibat kisruh yang kini melanda sepak bola nasional dan tidak kunjung mereda itu, Manajer Persib Bandung Umuh Muhtar menyatakan hanya bisa menjamin nasib Atep dan rekan-rekan lainnya hingga 13 Mei 2015.
"Kalau lewat itu, ya wallahualam," kata Umuh kepada wartawan seusai menyaksikan laga uji coba antara Persib Bandung dan Persigar Garut, di lapangan Pusat Pendidikan Artileri Medan (Pusdikarmed), Sabtu, 9 Mei 2015.
Umuh berencana mengistirahatkan para pemain Persib. Pasalnya kompetisi Liga Indonesia atau Liga QNB saat ini vakum dan belum ada kepastian kapan akan kembali digelar.
Manajemen skuad Maung Bandung--julukan Persib, ucap Umuh, juga terpaksa harus mengubah kontrak dengan pemainnya. Sebab, diberhentikannya kompetisi sangat berpengaruh pada pendanaan tim. "Misalkan, pemain biasa digaji 1.000 diturunin jadi 500 ya," ujar Umuh.
Meski demikian, Umuh berharap borok yang menggerogoti tubuh persepakbolaan Tanah Air itu bisa segera terselesaikan.
Menurut Umuh, baik Kementerian Pemuda dan Olahraga ataupun Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) agar bisa melepas ego-nya masing-masing dan segera menyelesaikan kisruh itu.
"Mudah-mudahan semua berjalan lancar, kembali lagi jalan, dari Menpora ikut mengawal, dari PSSI juga sama, ayo bareng-bareng ya, jangan sampai FIFA keburu memberi sanksi," ucap Umuh.
Senada dengan Umuh, salah satu penggawa Persib, Agung Pribadi, berharap hal yang serupa. Menurut Agung, jika kisruh itu tidak kunjung selesai, yang dirugikan bukan hanya pemain saja, tapi semua yang berkecimpung di dunia sepak bola akan kena imbah carut-marut itu. "Kayak penonton banyak kan yang cari uang di sana," ujar Agung.
AMINUDIN