Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisruh Yogya: Saat Sultan Sebut Perintah Tuhan Lewat Leluhur  

image-gnews
GKR Ratu Hemas mendampingi Ngarso Dalem Sri Sultan HB X pada saat menjelaskan serta meluruskan isi Sabda Raja di Panembahan, Yogyakarta, 8 Mei 2015. Sri Sultan menuturkan Buwono jika diartikan
GKR Ratu Hemas mendampingi Ngarso Dalem Sri Sultan HB X pada saat menjelaskan serta meluruskan isi Sabda Raja di Panembahan, Yogyakarta, 8 Mei 2015. Sri Sultan menuturkan Buwono jika diartikan "jagat alit". Sedangkan Bawono artinya "jagad besar". TEMPO/Pius Erlangga
Iklan

TEMPO.CO , Yogyakarta- Sultan Hamengku Bawono X menjelaskan mengenai isi Sabda Raja pada Jumat petang, 8 Mei 2015. Sebuah kursi berwarna merah dipajang di tengah karpet bermotif di atas pendopo Ndalem Wironegaran Yogyakarta. Ada bantal merah berukuran kecil yang disandarkan ke kursi.

Sultan yang datang bersama dengan permaisuri Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas bersama keempat anak perempuan dan dua menantu itu memilih duduk tanpa kursi alias lesehan. Bantal berpenampang datar dan lebar dipilih untuk tempat duduknya.

“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,” ucap Sultan menyapa sekitar 100 orang yang hadir dan duduk lesehan mengelilinginya.

Lembaran berisi Sabda Raja dan Dhawuh Raja dikeluarkannya. Sultan memastikan lembaran itu asli, bukan fotokopi. Dalam lembaran berbahasa Jawa bagongan (bahasa keraton) itu tak ada ucapan salam pada awal dan akhir lembaran.

“(Sabda Raja dan Dhawuh Raja) ini dari Gusti Allah Gusti Agung kuwasa cipta. Masak mengucapkan salam,” kata Sultan yang mengenakan batik lengan panjang berwarna ungu muda.

Asal-muasal Sabda Raja dan Dhawuh Raja itu pun memunculkan pro-kontra. Sebab, Sultan mengklaim keduanya muncul atas perintah Tuhan melalui leluhurnya sehari sebelum disampaikan di Sitihinggil.

Sebelum menerima “wahyu”, Sultan melakukan laku prihatin yang menjadi kebiasaannya sedari muda. Penjelasan tersebut sulit diterima nalar oleh masyarakat kebanyakan. Ihwal “wahyu” ini belakangan menjadi perdebatan di kalangan adik Sultan yang menolak kedua sabda itu. Seperti dikemukakan adik tirinya, Gusti Bendara Pangeran Haryo Yudhaningrat, bahwa yang mendapat perintah Tuhan hanyalah nabi.

Tapi Sultan punya alasan. “Itu sangat pribadi. Hanya bisa dirasa, bukan dipikir. Orang Jawa kan dipenggalih. Kalau dipikir itu penuh kepentingan dan nafsu,” kata Sultan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sore itu, putri sulung Sultan sudah berganti nama dan gelar menjadi Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi Hamemayu Hayuning Bawono Langgeng ing Mataram itu tampak menyimak penjelasan ayahnya. Selain keluarga, tampak hadir Ketua Sekretariat Bersama Keistimewaan DIY Widihasto Wasana Putra, Ki Demang, dan ustad Jazir dari Masjid Jogokariyan.

Sultan mengatakan penjelasan Sabda Raja dan Dhawuh Raja itu atas permintaan masyarakat, bukan atas keinginannya. Pemilihan tempat di rumah anaknya dan bukan di Keraton Kilen juga ada alasannya. Dia belum berkenan keraton dijadikan tempat berkumpul banyak orang seperti saat itu. “Nanti menimbulkan prasangka. Seolah saya mengumpulkan massa untuk berlawanan dengan saudara-saudara saya,” kata dia.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Baca juga: Video Penangkapan Artis Mirip Amel Alvi



Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sultan Hamengku Buwono X Jawab Komentar Ade Armando Soal Dinasti: Silakan Diubah Undang-Undangnya

4 Desember 2023

Gubernur DIY Sri Sultan HB X . Tempo/Pribadi Wicaksono
Sultan Hamengku Buwono X Jawab Komentar Ade Armando Soal Dinasti: Silakan Diubah Undang-Undangnya

Sultan Hamengku Buwono X menyatakan dirinya hanya menjalani amanat undang-undang.


Ribuan Orang Ramaikan Gelaran SiBakul Sport Fest 2023 Di Stadion Mandala Krida Yogyakarta

10 September 2023

Sederet event dalam event Sibakul Sport Fest 2023 di Yogya dalam peringatan 11 Tahun UU Keistimewaan DIY Sabtu-Minggu, 9-10 September 2023. Dok.istimewa
Ribuan Orang Ramaikan Gelaran SiBakul Sport Fest 2023 Di Stadion Mandala Krida Yogyakarta

Dalam satu kegiatan lomba lari saja, ada 3.500 peserta mengikuti event lari SiBakul Sport Fest melintasi jalur sumbu Filosofis Yogyakarta.


Libur Akhir Pekan Ini di Yogya, Jangan Lewatkan Dua Hari Parade Gamelan Nusantara

25 Agustus 2022

Warga memainkan alat musik gamelan saat mengikuti Kirab Budaya Bedayan Pucuk Putri di kebun teh Kemuning, Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa, 30 Juli 2019. Foto: Bram Selo Agung
Libur Akhir Pekan Ini di Yogya, Jangan Lewatkan Dua Hari Parade Gamelan Nusantara

Parade gamelan Nusantara ini akan diikuti 50 seniman karawitan dan bakal berkeliling ke sejumlah titik di wilayah Kulon Progo.


Saat SBY Menyinggung Perannya Lahirkan UU Keistimewaan Yogya

9 April 2018

Ketua Umum Partai Demokrat Soesilo Bambang Yudhoyono dan istrinya menyambangi warung angkringan di Pendopo Lawas, Alun Alun Yogyakarta, 8 April 2018. SBY akan menggelar acara Ngopi Bareng SBY di tempat itu. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Saat SBY Menyinggung Perannya Lahirkan UU Keistimewaan Yogya

SBY menyinggung perannya menelurkan UU Keistimewaan Yogya pada saat ia jadi presiden. SBY minta kader Demokrat dukung Keistimewaan Yogya.


Bela Amien Rais, PAN: Rakyat Yogyakarta Sulit Punya Hak Tanah

22 Maret 2018

Seorang warga memunguti perabotannya yang tersisa saat eksekusi lahan di Jalan Suryowijayan, Yogyakarta, Senin (28/1). Sebanyak lima keluarga (Edy Soekarno, Parjono, Heru Marjono, Prayitno, dan Parman Mantodihardjo) yang menghuni tanah Sultan Ground (SG) seluas 124 meter persegi sejak tahun 1970an ini harus meninggalkan lokasi karena dikabulkannya permohonan pihak Cahyo Antono dengan dasar kepemilikan
Bela Amien Rais, PAN: Rakyat Yogyakarta Sulit Punya Hak Tanah

PAN Yogya membela pernyataan Amien Rais soal bagi-bagi sertifikat oleh Jokowi. PAN meminta pemerintah melihat masalah pertanahan di Yogyakarta.


Sultan Hamengku Buwono X Rela Jadi Plt Gubernur

9 Oktober 2017

Sri Sultan Hamengkubuwono X usai menghadiri sidang di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis, 17 November 2016. TEMPO/Yohanes Paskalis
Sultan Hamengku Buwono X Rela Jadi Plt Gubernur

Presiden Jokowi baru akan melantik Sultan Hamengku Buwono X pada 16 Oktober mendatang. Sultan Hamengku Buwono siap jadi Plt Gubernur.


Yogyakarta sumbang warisan budaya tak benda terbanyak

4 Oktober 2017

Gaya Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy bernyanyi bersama tim paduan suara setelah Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 2017. TEMPO/Ilham Fikri
Yogyakarta sumbang warisan budaya tak benda terbanyak

DI Yogyakarta menyumbang 18 warisan budaya. Kantongi sertifikat penetapan Warisan Budaya Tak Benda dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Jatuh Saat Balap ARRC, Wahyu Aji Jalani Operasi Tangan di Yogya

26 September 2017

Wahyu Aji Trilaksana menjalani operasi patah tangan kiri usai balapan underbone 150 cc di Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta, Selasa 26 September 2017. Sumber: facebook Yamaha Racing Indonesia.
Jatuh Saat Balap ARRC, Wahyu Aji Jalani Operasi Tangan di Yogya

Pembalap Yamaha Racing Indonesia, Wahyu Aji menjalani operasi tangan kirinya setelah mengalami kecelakaan di Asia Road Racing Championship (ARRC)


Isu Raja Perempuan, MUI Yogya: Sultan Sebaiknya Tetap Laki-laki

15 September 2017

Adik kandung Sri Sultan Hamengkubuwono X, KGPH Hadiwinoto melangsungkan ritual Ngabekten kepada raja jawa Sri Sultan Hamengkubuwono X di Bangsal Kencono, kompleks Keraton Yogyakarta, Kamis (8/8). TEMPO/Suryo Wibowo
Isu Raja Perempuan, MUI Yogya: Sultan Sebaiknya Tetap Laki-laki

MUI berharap kalangan internal keraton bisa segera menyelesaikan polemik dengan tetap berpijak pada Al Quran dan Hadist.


Buwono atau Bawono? Pelantikan Gubernur DIY Diminta Ditunda

13 September 2017

Sri Sultan Hamengku Buwono X. TEMPO/Arif Wibowo
Buwono atau Bawono? Pelantikan Gubernur DIY Diminta Ditunda

Pelantikan Sultan HB X dan Paku Alam X sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY aka dilaksanakan Oktober 2017 mendatang.