TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Senin, 11 Mei 2015, meluncurkan program Surabaya Merdeka Sampah 2015. Acara tersebut berlangsung di Graha Sawunggaling, kompleks perkantoran Pemerintah Kota Surabaya.
Program Merdeka Sampah adalah salah satu cara Risma membersihkan Kota Surabaya dari sampah. "Sekarang semakin banyak orang yang berkunjung ke Surabaya, sehingga banyak pula sampahnya," katanya kepada wartawan seusai acara peresmian.
Menurut Risma, semua kelurahan dan kecamatan tidak bisa mengimbau warganya sadar kebersihan jika kantornya sendiri masih berantakan dan kotor. "Jadi, tolong, kita harus memberikan contoh terlebih dahulu," ujarnya.
Cara yang paling efektif, ucap dia, adalah petugas kebersihan di setiap kantor instansi Pemerintah Kota Surabaya selalu membersihkan kantor tempat mereka bekerja. Sebab, petugas kebersihan digaji oleh pemerintah, sehingga harus bekerja maksimal dan lebih serius. "Jujur, saya katakan, saya tidak mau minta apa-apa. Saya hanya minta kebersihan," ucap Risma.
Risma mengingatkan, sampah yang paling sulit diurai adalah sampah plastik, yang membutuhkan waktu seratus tahun untuk mengurainya. Karena itu, dia meminta warga Kota Surabaya menolak wadah plastik saat berbelanja di pasar. "Kami akan kampanyekan bebas sampah plastik," tuturnya.
Risma menambahkan, apabila Kota Surabaya bersih dan bebas dari sampah, wisatawan lokal dan mancanegara bisa berkunjung ke Surabaya dengan nyaman. “Semakin banyak wisatawan, perekonomian Surabaya akan semakin meningkat," katanya.
Selama kepemimpinan Risma, Surabaya dikenal sebagai kota asri. Kota Surabaya menjadi hijau dan sejuk. Selain taman kota yang terus bertambah, di seluruh jalur jalan dihiasi berbagai jenis tanaman dan bunga. Berkali-kali Kota Surabaya meraih penghargaan berkaitan dengan pengelolaan lingkungan yang prima. Program Surabaya Green and Clean, yang melibatkan masyarakat, digelar setiap tahun.
MOHAMMAD SYARRAFAH