TEMPO.CO , Lumajang: Manajemen Persatuan Sepak Bola Lumajang (PSIL) meliburkan seluruh pemainnya setelah pelaksanaan Liga Nusantara yang ditangguhkan. "Liga Nusantara ditangguhkan. Pemain kami liburkan," kata bos PSIL, Ngateman, saat dihubungi Tempo, Minggu, 10 Mei 2015.
Ngateman mengatakan seluruh pemain diliburkan sejak Sabtu, 9 Mei 2015. "Pemain pulang ke kampung masing-masing dan berlatih ke klub asal masing-masing," kata Ngateman.
Sampai kapan pemain diliburkan, Ngateman belum bisa memastikan. "Kalau ada keputusan Mei ini akan digelar Liga Nusantara, ya akan kami panggil kembali," ujarnya. Ngateman berharap pemain bisa tetap menjaga kebugaran mereka selama diliburkan. "Tetap berlatih dengan klub asal masing-masing."
Ihwal penangguhan Liga Nusantara ini diketahui seusai rapat koordinasi klub peserta Liga Nusantara di Jawa Timur. Asosiasi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia Provinsi Jawa Timur mengundang seluruh klub pada Jumat, 8 Mei lalu, untuk membicarakan situasi persepakbolaan nasional. "Asosiasi Provinsi mengikuti alur PSSI pusat yang menghentikan seluruh kegiatan PSSI di semua level," katanya.
Asosiasi Provinsi Jawa Timur, penyelenggara Liga Nusantara di Jawa Timur, otomatis juga menangguhkan agenda Liga Nusantara yang sedianya digelar pada Sabtu, 9 Mei 2015.
Pelatih PSIL, Mahmudiana Mahmud, pasrah terhadap apa pun yang akan diputuskan manajemen berkaitan dengan keberlangsungan tim. "Apa pun keputusan manajemen, kami siap menerima dengan legawa," ujarnya. Mahmudiana mengatakan tidak ingin membebani manajemen.
Meski demikian, Mahmudiana ikut merasa terpukul oleh penghentian Liga Nusantara, menyusul kisruh antara PSSI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga. "Pelatih dan pemain itu mata pencariannya dari sepak bola. Kalau liga dihentikan, otomatis penghasilan pemain dan pelatih berhenti juga," kata bapak dua anak kelahiran Gondanglegi, Kabupaten Malang, ini.
DAVID PRIYASIDHARTA