TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan sedang mengupayakan penyatuan pandangan atas penetapan awal puasa, meskipun Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa lebih dulu.
"Insya Allah, 1 Ramadan bisa dilakukan (bersamaan). Kita upayakan," ujarnya seusai acara peletakan batu pertama proyek pengembangan Asrama Haji Embarkasi Padang di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Senin, 11 Mei 2015.
Menurut Lukman, Kementerian Agama sudah berdiskusi dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam rangka memutuskan awal puasa. Diskusi yang sama juga akan dilakukan dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
"Kita upayakan dengan muzakarah. Semoga ada kesamaan cara pandang," ujarnya.
Selain berdiskusi dengan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama sebagai organisasi kemasyarakatan dengan jumlah pengikut besar, Lukman mengimbau organisasi keagamaan lain, seperti Syattariyah dan Naqsyabandiyah, agar satu suara dalam penetapan 1 Ramadan dan 1 Syawal.
Lukman mengatakan akan terus berkomunikasi dengan organisasi-organisasi keagamaan itu. "Kita berikhtiar agar komunikasi semakin baik. Ada kesadaran yang tinggi," ujarnya.
Sebelumnya, Muhammadiyah menetapkan hari awal puasa tahun ini atau 1 Ramadan 1436 Hijriyah jatuh pada Kamis, 18 Juni 2015. Ketetapan itu sesuai dengan maklumat Pengurus Pusat Muhammadiyah kepada warganya yang sudah disebarkan ke pengurus-pengurus di daerah.
ANDRI EL FARUQI