BISNIS.COM, Jakarta - Medical Affairs Manager Sarihusada Tria Rosemiarti menuturkan susu bukanlah pengganti makanan untuk bayi. Bayi berusia di atas enam bulan harus diberi makanan padat.
"Perbandingan makanan dan susu untuk bayi setidaknya 50 persen, susu tidak boleh berlebihan, nanti zat gizinya kurang," ujar Tria dalam acara diskusi bertajuk "Inovasi Baru dalam Nutrisi Tumbuh Kembang Anak" di Jakarta, Senin, 11 Mei 2015.
Tria menuturkan bayi memerlukan nutrisi esensial untuk tumbuh kembang, yakni macronutrient yang terdiri atas vitamin, mineral, serta air dan macronutrient yang terdiri atas karbohidrat, protein, serta lemak.
Semua nutrisi tersebut, kata dia, tidak dapat dipenuhi oleh susu saja. Sebagian besar ibu, ujar dia, mengganti makanan dengan susu saat bayi tidak mau makan dan merasa nutrisi bayi sudah tercukupi. "Padahal belum," katanya.
Menurut Tria, anggapan bahwa bayi gemuk karena susu salah karena bisa saja berat badan bayi meningkat drastis karena gula dari susu yang dikonsumsi atau cemilan, seperti cokelat dan kue yang berkalori tinggi. Ia mengatakan makanan bayi harus memenuhi kebutuhan nutrisi lengkap sesuai dengan yang dibutuhkan.
"Kalau bayi enam bulan belum boleh dikasih apa pun selain ASI, tapi setelah itu harus diberi makanan. Usia satu tahun pun sudah harus lengkap lauk-pauk, sayur, dan makanan pokok," katanya. Selain untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, makanan padat harus diberikan kepada bayi di atas enam bulan agar indra pencecapnya dapat terlatih dan memicu tumbuhnya gigi.