TEMPO.CO, Malang - Wali Kota Batu, Jawa Timur, Eddy Rumpoko menegaskan dirinya tetap bertahan di Tim Transisi PSSI kendati tiga dari 17 anggota sudah mengundurkan diri. Eddy sendiri sempat diisukan mundur dari tim bentukan Menteri Pemuda dan Olahraga itu.
Eddy optimistis tim transisi tetap bisa bekerja optimal setelah ditinggal Velix Fernando Wanggai, bekas staf ahli Presiden Susilo Bambang Yudhoyono; Darmin Nasution, bekas Gubernur Bank Indonesia; dan Farid Husain, bekas manajer PSM Makassar. Mereka mundur dengan alasan kesibukan.
Namun Eddy yakin Menteri Imam Nahrawi mampu segera mencari pengganti yang integritas, kompetensi, dan kredibilitasnya setara dengan tiga anggota yang mundur tersebut. Bersama tim transisi, kata Eddy, dirinya ingin memperbaiki manajemen persepakbolaan nasional hingga maju dan berprestasi.
Eddy melihat bahwa saat ini jagat persepakbolaan Tanah Air sedang terpuruk dan penyakitan. “Kami ingin berjuang membangun kondisi persepakbolaan yang lebih baik,” kata Eddy, Selasa, 12 Mei 2015.
Pelaksana tugas Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kabupaten Malang itu mengaku sampai sekarang belum mengetahui secara persis job description tim transisi. Namun ia sangat tertarik dan bersemangat setelah mempelajari rencana reformasi tata kelola sepak bola Indonesia yang berupa blueprint dan roadmap.
Terkait dengan dualisme kepengurusan antara Arema Indonesia dan Arema Cronus, menurut Eddy, harus diselesaikan dengan merujuk pada data legalitas yang otentik. Penyelesaiannya harus bersifat win-win solution bahwa kedua kubu diharapkan bisa bersikap jujur, ikhlas, serta menjauhkan sikap menang-menangan.
"Arema jangan sampai bangkrut dan bubar. Arema yang bersatu bisa berkontribusi bagi daerah dan masyarakat, serta tetap bisa menjadi salah satu klub kebanggaan Indonesia," katanya.
ABDI PURMONO