TEMPO.CO , Solo: Bekas mobil dinas yang pernah digunakan Presiden Joko Widodo selama menjadi Wali Kota Surakarta tidak laku dalam pelelangan, Rabu, 13 Mei 2015. Peserta lelang justru lebih berminat untuk membeli kendaraan lain berupa bekas ambulans dan truk sampah.
Salah satu panitia lelang, Moehyani, mengatakan harga yang ditawarkan untuk mobil-mobil itu sudah memperhitungkan dengan harga pasar. "Kalaupun tidak laku, itu karena faktor selera para peserta lelang," katanya.
Pemerintah Kota Surakarta melelang sejumlah kendaraan dinas dan operasional dinas yang dianggap sudah berusia tua, Rabu 13 Mei 2015. Rinciannya, berupa 27 unit mobil, sembilan unit mini dump truk dan truk, serta 13 unit sepeda motor.
Salah satunya adalah mobil sedan jenis Toyota Camry berplat nomor AD 9501 GA. Dulunya, mobil itu memiliki plat nomor AD 1 A saat digunakan oleh Jokowi sebagai kendaraan dinasnya selama tujuh tahun.
Proses lelang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Surakarta. Proses lelang terbuka untuk masyarakat umum yang telah mendaftar dan menyerahkan uang jaminan lelang.
Namun, hingga pelelangan ditutup, mobil dinas yang dibaderol Rp 158 juta itu tidak mendapatkan satupun peminat. Tidak ada peserta yang memasukkan amplop penawaran ke dalam kotak kardus bertanda plat nomor kendaraan mewah itu.
Padahal, kendaraan plat merah lain justru menjadi rebutan para peserta. Delapan unit ambulans juga habis terjual. Bahkan, sejumlah truk sampah yang kondisinya rusak berat juga laku dijual.
Selain mobil Jokowi, bekas mobil dinas Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah berupa Toyota Camry juga tidak laku. Selain itu, ada juga bekas mobil dinas sekretaris daerah yang juga tidak mendapat peminat.
Moehyani berjanji mengevaluasi terhadap pelaksanaan lelang itu. "Hasil lelang ini akan kami laporkan kepada sekretaris daerah," katanya. Jika diperlukan, mereka akan menggelar lelang ulang untuk beberapa kendaraan yang belum laku.
AHMAD RAFIQ