TEMPO.CO, Pontianak - Seorang pelajar SMP di Kuala Mandor B, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, diduga membunuh pacarnya, Syarifah Maharani, 22 tahun. Tengkorak Maharani ditemukan di kawasan perkebunan sawit, Selasa, 12 Mei 2015.
"Tersangka mengaku dihubungi korban berulang kali untuk diajak bertemu. Pada 20 April 2015, seusai pulang sekolah, mereka bertemu di depan apotek di Siantan, Pontianak Timur," ungkap Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Pontianak Ajun Komisaris Besar Veris Septiansyah, Rabu, 13 Mei 2015.
Menurut Veris, tersangka mengajak korban makan bakso di Jalan 28 Oktober. Pukul 21.30 WIB, tersangka membawa korban ke sebuah perkebunan sawit. Di sana mereka sempat berbincang sebentar.
Tersangka kemudian menghabisi nyawa korban dengan mencekik lehernya dan menusuk perut korban dua kali. "Barang bukti yang diamankan berupa sebuah pisau, sandal korban, pakaian korban yang robek di bagian perut akibat tusukan pisau, dan kerudung korban," kata Veris.
Tersangka diamankan di rumahnya pukul 03.00 WIB di rumahnya, kawasan Parit Kongsi Kuala Mandor B, Rabu, 13 Mei 2015. Saat ini jenazah korban masih dititipkan di instalasi jenazah RS Bhayangkara Polda Kalbar.
Bocah tersebut diinterogasi polisi didampingi penasihat hukum, Edi Nirwana, dan ditangani oleh tim Perlindungan Perempuan dan Anak.
"Pengakuan tersangka kesal karena ditelepon terus-menerus. Keterangan selanjutnya, masih didalami," ujar Edi di sela pemeriksaan. Korban mengaku berbadan dua, sedangkan pelaku merasa tidak pernah berhubungan intim dengan korban.
ASEANTY PAHLEVI