TEMPO.CO , Jakarta: Peristiwa penelantaran anak di Cibubur menyibak beberapa keanehan dalam keseharian Utomo Permono dan Nurindria Sari, orangtua AD. Larangan mereka terhadap AD untuk tidur di rumah dan tak memberi dia makan adalah satu dari sekian kejanggalan yang dilihat oleh warga sekitar perumahan Citra Gran Cibubur, Cluster Nusa Dua Blok E8.
Berikut beberapa kejanggalan Utomo dan Nurindria menurut penilaian warga:
1. Tak pernah bersosialisasi
Utomo dan Nurindria disebut tak pernah bersosialisasi dengan warga. Sugeng Pribadi, Ketua RT 03 RW 11, menyebut keluarga tersebut sangat tertutup. “Pulang dan pergi langsung kunci pintu rumah,” kata dia kepada Tempo, Jumat 15 Mei 2015.
Sugeng menambahkan, mereka juga tak pernah datang pada acara yang diselenggarakan komunitas di perumahan tersebut. Bahkan, surat undangan acara apa pun belum tentu diterima dan dibaca.
2. Menunggak iuran warga
Sugeng menyebut sejak menempati rumah dua lantai di Cluster Nusa Dua Blok E8 Nomor 37, Utomo dan Nurindria tak pernah membayar iuran warga. Padahal beragam acara di sekitar perumahan mereka, kata Sugeng, sepenuhnya disokong dari kas yang dikumpulkan dari iuran tersebut.
Pengurus RT, kata Sugeng, sudah pernah menegur mereka agar ikut berpartisipasi dalam iuran warga. Alih-alih mendapat tanggapan, utusan pengurus RT tak pernah dibukakan pintu.
3. Menutup semua ventilasi rumah
Selain tertutup dalam relasi sosial, Utomo dan Nurindria juga tak ingin celah di rumahnya terbuka sedikit pun. “Ventilasi saja ditutup dengan kertas,” Sugeng menjelaskan.
Hal itu juga dijumpai Tempo saat mengikuti penangkapan Utomo dan Nurindria. Sesaat setelah pintu rumah didobrak polisi, terlihat ruangan di lantai dasar sangat gelap dan lembab. Padahal, mereka menata ruangan tersebut sebagai ruang utama beraktivitas. Sedangkan ranjang tidur dan segala perabotan diletakkan di lantai dasar.
4. Diduga memakai sabu
Fakta ini terungkap setelah polisi menggeledah lantai dua rumah Utomo dan Nurindria. Tim menemukan paket sabu serta alat hisap. “Ada 12 plastik yang sudah habis, satu utuh, dan satu lagi tinggal setengahnya,” kata Sugeng yang menyaksikan penggeledahan tersebut.
RAYMUNDUS RIKANG