TEMPO.CO, Jakarta - Petugas keamanan di rumah susun Petamburan, Jakarta Pusat, Agus Setiawan mengatakan tak pernah memergoki muncikari kelas kakap, Robby Abbas, membawa perempuan ke rumahnya. Menurut dia, Obby--panggilan populer Robby--jarang berinteraksi dengan warga sekitar.
"Ya,kami pun, warga di sini, pada dasarnya tak ingin mengurusi urusan orang," ujarnya kepada Tempo di Rumah Susun Petamburan, Jakarta Pusat, Jumat, 15 Mei 2015.
Dia menjelaskan, sebagian warga di Rusun Petamburan mengetahui profesi Obby sebagai muncikari. Namun, tutur Agus, hampir semua warga tak mengetahui Obby merupakan muncikari kelas kakap.
Hal serupa disampaikan Ita, bukan nama sebenarnya. Pemilik jasa cuci pakaian ini mengatakan tak pernah melihat Obby mengajak perempuan, baik artis maupun model, ke rumahnya. "Kami tak pernah memergoki dia, Obby, membawa perempuan ke rumahnya," katanya.
Selain itu, selama tinggal di Rusun Petamburan Blok 6 lantai dasar, ucap Ita, Obby tak pernah membuat masalah dengan tetangga-tetangganya. "Orangnya baik dan tak bermasalah," ujar perempuan 24 tahun ini.
Ita pun baru mengetahui profesi Obby saat polisi meringkusnya pada Jumat, 8 Mei lalu.
Saat ini salah satu rumah yang pernah dikontrak Robby telah ditempati orang lain. Rumah berwarna merah tua yang terletak di Blok 6 lantai dasar itu tampak sepi. Pintunya yang berwarna putih tertutup rapat. Jendelanya pun tertutup tirai. "Sewa kontraknya Robby sudah habis, dan sekarang rumah tersebut diisi orang lain," tutur salah seorang warga yang enggan disebut namanya.
Robby ditangkap pada Jumat malam, 8 Mei 2015, di sebuah hotel mewah di kawasan Jakarta Selatan saat bertransaksi wanita dengan seorang polisi samaran. Dalam penangkapan tersebut, wanita berinisial AA, 22 tahun, turut ditangkap di kamar hotel. Dalam penangkapan ini, polisi mengamankan barang bukti berupa bra bermotif renda warna hitam dan ponsel BlackBerry berwarna putih.
GANGSAR PARIKESIT