TEMPO.CO, Padang -- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Andrinof Chaniago, mengaku memerlukan wakil menteri untuk membantunya menjalankan tugas sebagai Kepala Bappenas.
"Saya sudah ajukan ke Presiden," ujarnya saat menghadiri Mandeh Joy Sailing 2015 dan Festival Mandeh di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Sabtu, 16 Mei 2015.
Menurut Andrinof, jika usulan wakil menteri ditolak, ada opsi lainnya. Yaitu beri kewenangan kepada pejabat eselon tertinggi di Bappenas untuk mewakilinya di sidang kabinet dan rapat terbatas.
"Kasih kewenangan sesmen (sekretaris menteri) saya untuk mewakili kalau saya berhalangan menghadiri sidang kabinet," katanya.
Andrinof mengatakan, selama ini ada banyak hal di Bappenas yang mengganggu kelancaran tugasnya. Apalagi Bappenas ini banyak dikunjungi pejabat tinggi dunia, seperti Presiden Asian Development Bank (ADB).
"Bayangkan, pernah Presiden ADB menunggu saya satu jam. Padahal biasanya orang antre untuk ketemu dia. Jatahnya pun 5-10 menit kalau orang-orang seperti menteri keuangan dari seluruh negara ADB ketemu dia," katanya.
Ini, menurut dia, tak etis. Presiden ADB menunggunya satu jam. Apalagi sekelas Presiden ADB itu sudah biasa datang dan bahkan wakil presiden luar negeri banyak yang ingin ketemu Kepala Bappenas.
"Bayangkan kalau saya sedang rapat kabinet dan rapat terbatas. Apalagi salah satu menteri yang sering ikut rapat terbatas adalah Kepala Bappenas. Terus gimana?" katanya.
Andrinof mengatakan, permintaannya ini bukan untuk membuatnya enak secara pribadi. Tapi ini memang diperlukan. "Tapi, kalau tidak dikasih, ada opsi kedua. Minta dikasih pengecualian eselon satu tertinggi kami bisa sewaktu-waktu mewakili," ujarnya.
ANDRI EL FARUQI