TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan pelaksanaan kerja bakti sebagai bentuk sanksi kepada pegawai negeri sipil Biro Umum di Balai Kota dilaksanakan pagi ini. "Mereka kerja bakti pukul 10 pagi," kata Djarot kepada Tempo, Sabtu malam, 16 Mei 2015.
Sanksi yang diberikan memang tak tanggung-tanggung. Para PNS tersebut diminta melakukan kerja bakti membersihkan kantor mereka pada hari libur. Kerja bakti ini dilakukan setelah inspeksi mendadak Jumat siang lalu.
Saat itu Djarot mengadakan inspeksi mendadak ke kantor Biro Umum Pemerintah Provinsi DKI di Balai Kota. Awalnya, Djarot ingin memastikan apakah para pegawai banyak yang hadir atau malah absen saat harus masuk pada tanggal yang terjepit di antara hari libur kenaikan Isa Almasih, Kamis, 14 Mei, dan Sabtu, 16 Mei, Hari Raya Isra Miraj. Mantan anggota DPR itu sempat meminta bukti daftar kehadiran pegawai kepada Kepala Biro Umum Darmawan Agustino.
Rupanya, saat Djarot menyambangi kantor Biro Umum di Gedung G Balai Kota, ia mendapati kantor penuh dengan tumpukan kardus di bawah meja para PNS. Tumpukan tersebut, menurut Djarot, menimbulkan kesan kumuh. Belum lagi tumpukan kursi yang dibiarkan di tengah ruangan.
Agustino mengatakan kardus dan kursi banyak bertumpuk di ruangan karena gudang Biro Umum sudah penuh. Ia mengklaim kondisi tersebut sebenarnya wajar karena Biro Umum merupakan bagian yang paling banyak menerima dokumen.
Djarot pun spontan menginstruksikan kepada para PNS di Biro Umum untuk melakukan kerja bakti membersihkan kantor mereka. Opsinya Sabtu atau Minggu.
Djarot berjanji akan memberikan bonus kepada para pegawai yang melakukan aksi bersih-bersih ini. "Plus bonus berburu tikus," ujar Djarot.
AISHA SHAIDRA